Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Gotong-royong, Kultur Indonesia yang Menginspirasi Disney

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Diam-diam Indonesia khususnya dan Asia Tenggara umumnya pelan-pelan mulai menjadi kiblat perfilman Amerika. Produsen film melihat begitu inspiratifnya kultur Indonesia, seperti gotong royong. Maka tak heran kalau Walt Disney menggarap budaya Indonesia untuk produksi animasi. Walt Disney Animation Studios mempersembahkan film animasi pertama yang terinspirasi budaya Asia Tenggara. Hal itu ditampilkan dalam film Raya and the Last Dragon.

Flm tersebut menggambarkan sebuah negeri fantasi bernama Kumandra, terinspirasi dari keanekaragaman budaya Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Para penonton diajak untuk berpetualang bersama seorang pendekar tangguh bernama Raya.

Raya and the Last Dragon dibintangi Kelly Marie Tran sebagai pengisi suara Raya dan Awkwafina sebagai Sisu, sang naga legendaris. Film Disney itu menyuguhkan berbagai elemen unik yang terinspirasi keindahan alam serta kekayaan budaya khas Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Keragaman tecermin dalam motif, warna, arsitektur, makanan, nilai, kebiasaan dan adat istiadat. Semua itu sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Asia Tenggara. Rasa percaya akan satu sama lain dan gotong royong menjadi inti cerita film tersebut.

"Kami ingin memastikan penonton dapat merasakan kekayaan alam dan budaya Asia Tenggara yang indah," kata sutradara Raya and The Last Dragon, Carlos López Estrada, dikutip Antara, di Jakarta, Rabu (3/3). Meskipun Kumandra adalah dunia fantasi, dia merancang agar tetap dinamis dan menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Asia Tenggara.

Untuk mendapat elemen budaya, adat, dan alam yang sesuai, para kru film melakukan perjalanan ke seluruh Asia Tenggara seperti Indonesia, Laos, Thailand, Vietnam, Kamboja, Malaysia dan Singapura.

Selain itu, proses produksi film juga melibatkan sekelompok ahli yang membantu memberikan wawasan budaya dan adat dari tiap Negara. Mereka terdiri dari antropolog, arsitek, linguis, penari, dan pemain musik tradisional

Talenta Indonesia

Tak hanya itu, Raya and the Last Dragon juga melibatkan beberapa talenta terbaik Indonesia. Mereka adalah Griselda Sastrawinata yang menjadi visual development artist bersama Luis Logam sebagai story artist. Pegiat budaya lain Dewa Berata dan Emiko Susilo juga terlibat. Keduanya menjadi bagian dari tim konsultan untuk budaya, tari, upacara tradisional, serta gamelan.

Petualangan seru penuh aksi Raya dan teman-temannya menyuguhkan perpaduan unik antara kekayaan budaya, alam, adat, dan nilai-nilai kehidupan. Hal ini menjadikan Raya and the Last Dragon sebuah sajian spesial yang segar, tak terduga, dan menginspirasi.

"Semangat persatuan demi kebaikan, terlepas dari perbedaan, merupakan prioritas kami bersama saat ini. Kami harap, film ini dapat benar-benar memperlihatkan pentingnya nilai gotong-royong, kebersamaan, dan saling percaya," ujar Osnat Shurer, sang Produser.

Film ini bercerita bahwa dulu kala, manusia dan naga hidup berdampingan di negeri Kumandra. Namun, ketika kekuatan jahat mengancam negeri itu, para naga harus berjuang mengorbankan diri demi menyelamatkan manusia. Pada 500 tahun kemudian, kekuatan jahat itu kembali mengusik kedamaian Kumandra. Nasib warga bergantung pada Raya.

Bersama sahabat setianya, Tuk Tuk, dan beberapa teman, Raya berjuang bersama sang naga terakhir demi mempersatukan kembali tanah Kumandra. Film Disutradarai Don Hall dan Carlos Lopez Estrada. Film Raya and the Last Dragon hadir di seluruh bioskop Indonesia mulai 3 Maret 2021.

Menyambut film Raya and the Last Dragon, Disney Indonesia menghadirkan rangkaian kolaborasi bersama talenta-talenta terbaik untuk mempersembahkan acara spesial. Kegiatan ini melibatkan penyanyi seperti Via Vallen dan Raisa. Kemudian, Gibran Nicholau yang merupakan dalang muda.

Seluruh karya mereka dapat dinikmati seperti original soundtrack Raya and the Last Dragon yang dinyanyikan Via Vallen yang dirilis 26 Februari lalu.

wid/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top