Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Golkar Bertekad Lahirlah Politisi Tangguh

Foto : Antara/HO-Dok Zoom.

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto saat "Soft Launching dan Public Lecture Golkar Institute" secara daring, Selasa (2/2).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Melalui Golkar Institute, Partai Golkar bertekad bisa banyak melahirka politisi beringin yang tangguh. Tokoh-tokoh yang memiliki pengetahuan, intuisi dan penciuman politik yang tajam. Sekaligus memiliki bekal pengetahuan yang luas, kearifan jiwa yang mendalam, pemahaman kebijakan yang canggih. Sertakemampuan leadership yang efektif.

Tekad tersebut diungkapkan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, saat jadi opening speaker dalam acara soft launching dan public lecture Golkar Institute, yang digelar secara virtual di Jakarta, Selasa (2/2).

Menurut Airlangga, Golkar Institute adalah sebuah terobosan baru. Institusi ini adalah wujud nyata darikesadaran para kader Golkar akan pentingnya pendidikan, inovasi dan ide untuk mendorong perkembangan partai politik dalam dinamika zaman yang terus berubah.

"Ia (Golkar Institute)adalah cermin dari tekad kita untuk memajukan bangsaIndonesia lewat peranan politik yang inovatif, cerdas, kreatif, danbermartabat," katanya.

Partai Golkar, lanjut Airlangga, sepenuhnya mengerti bahwa politik adalah arena percaturan kekuasaan.Tapi bagi Partai Golkar, kekuasaan tanpa arah adalah bagaikan kapal yang berjalan tanpa tujuan yang jelas. Karena itu buat para kader di Partai Golkar, ide-ide mendasar tentang arah dan tujuan politik adalah elemen intelektual yang sangat penting sebagai pedoman dan panduan.

"Bung Hatta pernah berkata, Indonesia adalah bangsa besar, dan Indonesiaakan menjadi lebih besar lagi karena karya dan pengabdian kita yang tanpahenti," ujarnya.

Karenanya kata dia, Partai Golkar sangat memahami semangat mulia ini. Para kader beringin melanjutkanperjuangan tokoh-tokoh perintis kemerdekaandengan menyerap jiwadan derap zaman yang terus berkembang. Seraya meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang mengabdi di berbagai bidang kehidupan.

"Termasuk dalam bidang politik dan pemerintahan.Itulah filosofi yang berada di balik pembentukan Golkar Institute. Semogadengan langkah awal ini, walaupun kita tengah berada dalam situasi keprihatian dunia akibat pandemi Covid-19, Golkar Institute akan terus mengadakan berbagai kegiatan positif," tuturnya.

Airlangga juga menegaskan, Partai Golkar akan mendorong agar daam waktu yang tidak terlalu lama, GolkarInstitute dengan jaringan nasional dan internasional yang luas. Golkar Institute ini akan tampil sebagai lembaga pendidikan dan riset politik yang paling disegani di Tanah Air.

"Karena itu, saya minta kepada kader potensial di berbagai daerah, termasuk kader beringin yang berada di lembaga legislatif maupun eksekutif di berbagai tingkat, untuk secara bergiliran mengikuti berbagai program GolkarInstitute. Insya Allah, dengan kerja sama dan partisipasi semua pihak, cita-cita besar kita akan segera terwujud," ujarnya.

Airlangga juga mengungkapkan di awal tahun 2021 ini, Partai Golkar berhasil menjadi pemenang terbesar dari Pilkada pada Desember lalu. Secara keseluruhan, Golkar berhasil melampaui target 60 persen, dengankemenangan di 162 daerah pemilihan. Sebagian besar pemenang ini adalahkader Golkar sendiri. Dan lebih tigapuluh persen di antaranya adalah kader beringin yang berusia di bawah 40 tahun.

"Sebagian besar kader muda yangberhasil menang Pilkada ini adalah peserta gelombang pertama programGolkar Institute. Kemenangan besar Partai Golkar dalam Pilkada 2020 rupanya menciptakan aura tersendiri di mata rakyat. Ia menciptakan sebuah persepsi umum yang positif terhadap partai yang kita cintai ini. Karena itu, sebuah lembaga survei nasional baru-baru ini merilis data terbarubahwa jika Pemilu digelar di awal tahun ini, maka Partai Golkar berada dalamposisi dua besar, dan posisi ini relatif jauh melampaui posisi partai-partailainnya," tuturnya.

Namun Airlangga mengingatkan, semua pencapaian ini tentu tidak boleh membuat para kader beringin lengah atau lupa diri. Semua kader harus terus bekerja keras dan melakukan konsolidasi untuk merebut hatirakyat.

"Yang jelas, semua pencapaian tersebut adalah modal terbaik kita dalam menyambut Pemilu 2024. Kita sekarang tampaknya sedang memperoleh angin baik. Momentum ini harus terus kita rawat sehingga Partai Golkar menciptakan gelombang besar kemenangan dalam Pemilu mendatang," ujarnya.

Airlanggayakin, tekad seluruh kader Golkar sudah sama. Setelah menang besar dalam Pilkada 2020, Golkar ingin mengukir pencapaian yang lebih dahsyat lagi dalam pemilu mendatang.

Sementara itu, di acara yang sama,Profesor Kishore Mahbubani, Distinguished Fellow, National University of Singapore yang juga Dewan Penasihat Golkar Institute, mengharapkan Golkar Institute dapat mengambil peran penting untuk membangun good governance di Indonesia. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, dan bisa punya Pendapatan Domestik Bruto yang lebih besar daripada Jepang. Tapi untuk mewujudkan itu, Indonesia perlu memperkuat tata kelola yang sudah baik menjadi lebih baik lagi.

"Golkar Institute perlu membantu Indonesia membangun prinsip-prinsip MPH, yaitu meritokrasi, pragmatisme, dan honesty (kejujuran). Dengan prinsip meritokrasi, Indonesia harus memilih putra-putrinya yang terbaik untuk bekerja di pemerintahan. AS selama ini mengecilkan peran pemerintah. Mereka mengatakan, "government is bad, we should have small government". Sementara di Tiongkok, hanya yang terbaik yang bisa bekerja di pemerintahan," tuturnya.

Dalam prinsip pragmatisme, lanjutnya, Golkar Institute perlu mempelajari praktik-praktik baik dari seluruh dunia dan membangun "gudang ilmu" yang dapat diperbandingkan dan diterapkan. Karena di masa sekarang ini, semuanya sudah tahu bagaimana cara menyelesaikan persoalan. Indonesia bisa pelajari bagaimana negara-negara lain menyelesaikan permasalahannya. Yang penting adalah niat politik.

"Dan prinsip kejujuran (honesty) tentu artinya tidak ada korupsi. Negara yang korupsinya banyak, cenderung gagal lebih banyak juga," katanya. ags/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top