Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi

Gojek Bersiap "Listing" di BEI

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, perusahaan layanan transportasi dalam jaringan Gojek, berencana untuk mencatatkan saham perdana (Intitial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia.

"Listing sudah pasti harus di sini (Indonesia). Karena Gojek itu milik Indonesia untuk Indonesia dan harus bisa berkontribusi terhadap bursa saham di Indonesia," kata Co-CEO Gojek Andre Soelistyo, di Jakarta, Sabtu (2/11).

Andre menilai peluang Gojek sebagai perusahaan besar bidang teknologi yang pertama terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat menarik dan belum pernah ada sebelumnya. Selain itu, Gojek juga menyatakan pemberian kesempatan bagi semua orang untuk bisa berpartisipasi dalam kesuksesan berikutnya dalam Gojek.

Meskipun demikian, dia masih belum membocorkan secara rinci terkait rencana tersebut. "Menurut kami peluang, sebagai perusahaan teknologi yang besar pertama untuk listing di Indonesia itu sangat menarik sekali karena belum pernah ada," ungkapnya.

"Mudah-mudahan bisa memberikan kesempatan untuk semua orang bisa berpartisipasi terhadap kesuksesan Gojek," imbuhnya.

Selain melakukan IPO di Indonesia, Gojek juga berencana untuk listing di dua negara. Terkait hal ini pun dia enggan memberi informasi rinci. "Kalau dual listing mungkin sedang dipertimbangkan dimananya belum tahu. Karena tergantung kondisi pasar dan setiap negara punya pro dan kon. Mungkin untuk memberikan aspirasi kami untuk listing," tandas Andre.

Ekspansi Bisnis

Pada kesempatan itu, Gojek memberi sinyal akan melakukan ekspansi ke Malaysia dan F pada 2020.

Andre mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan berbagai hal untuk ekspansi tersebut. Diketahui saat ini, layanan Gojek Indonesia, Singapura, Thailand, dan Vietnam. "Tahun depan ada dua negara yang selalu disebut. Itu bisa jadi suatu perkembangan ke arah sana. Kami sudah mempersiapkan semuanya untuk bisa berada di dua negara tersebut," ujar dia.

"Sebenarnya kalau di Filipina kita sudah punya pembayaran. Tapi layanan Gojek belum muncul di sana. Itu yang kami sedang usahakan," lanjut dia.
Sementara untuk besaran anggaran yang dibutuhkan untuk aksi bisnis tersebut, dia masih enggan menyampaikan secara terperinci. Meskipun demikian, dia mengatakan saat ini, Gojek punya cadangan dana 500 juta dollar AS untuk menjalankan rencana tersebut.

"Kan tahun lalu kalau masih ingat kan kita sudah mencadangkan 500 juta dollar AS untuk ekspansi ke negara-negara Internasional. Nah, dananya masih sangat memadai untuk ekspansi ke negara baru, tapi berapanya belum tahu," tandasnya.

Ant/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top