Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

GIK Dibuka Lagi di Grand Indonesia, Panggung bagi Mereka yang Kreatif

Foto : ANTARA/Lifia Mawaddah Putri

Sri Panggung dan Tompi tampil di auditorium Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia West Mall, Jakarta Selatan, Jumat (12/5/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Setelah lebih dari dua tahun ditutup karena pandemi dan melalui proses renovasi, Galeri Indonesia Kaya (GIK) akhirnya kembali dibuka di Grand Indonesia West Mall, Jakarta.

"Senang sekali kita per besok sudah buka untuk umum dan kembali Galeri Indonesia Kaya akan menjadi panggung budaya ruang publik yang kita berharap tempat ini bisa bermanfaat," kata Program Director Galeri Indonesia Kaya Renitasari Adrian di Jakarta, Jumat (12/5).

Ia mengharapkan kehadiran GIKdengan semangat baru ini bisa menjadi panggung untuk berkreasi bagi semua figur yang cinta akan kebudayaan Indonesia.

"Semogakehadiran #GIKwajahbaru ini dapat mendorong berbagai komunitas kreatif untuk menciptakan ide-ide baru dan mengembangkan lebih banyak lagi orang-orang kreatif di masyarakat Indonesia," kataRenitasari.

Pada acara pembukaan, musisi Tompi juga turut hadir dan tampil dengan menyanyikan beberapa lagu-lagu daerah dengan alunan musik yang lebih modern. Selain itu, dirinya juga ditemani dengan penampil lainnya yakni Sri Panggung dan juga Danang Suryonegoro.

Tompi mengungkapkan bahwa dirinya senang dengan pembukaan kembali tempat tersebut. Dia pun berharap para seniman-seniman Indonesia bisa berkarya sebebas-bebasnya melalui panggung yang telah disediakan.
.
"Jadi dengan adanya ruang ini, saya rasa bisa membantu mendorong mereka untuk menyelenggarakan performance," imbuhnya.

Hadir sebagai panggung budaya, GIK menyediakan ruang pertunjukan seni berupa auditorium dimana para pekerja seni dapat melakukan berbagai kegiatan seperti workshop, tarian, teater, monolog, pertunjukan musik, apresiasi sastra, pemutaran film, dan lain sebagainya.

Auditorium berkapasitas 150 orang ini didukung dengan fasilitas modern sebagai sarana bagi pelaku seni maupun masyarakat umum untuk menampilkan berbagai kesenian Indonesia dan kegiatan lainnya secara gratis, termasuk pengunjung dan penontonnya.

Selain itu, konsep desain GIK kini pun tetap mengangkat ke-khas-an Indonesia dalam interior sentuhan rotan kekinian dengan motif pucuk rebung dan kembang tanjung, motif parang (pada ceiling).

Berbagai aplikasi baru juga dihadirkan dalam bentuk projection mapping dengan teknologi sensor yang interaktif. Secara keseluruhan, terdapat tujuh aplikasi yang terinspirasi dari ragam kekayaan Indonesia. Aplikasi tersebut antara lain Bersatu Padu, Selaras Seirama, Sajian Rasa, Arundaya, Cerita Kita, Arungi, dan Pesona Alam.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top