Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gernas BBI Gairahkan IKM Setelah Terpuruk Akibat Dampak Pandemi Covid-19

Foto : Istimewa

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kemenperin Reni Yanita (kiri) dalam diskusi virtual "BBI Jurus Kunci Bangkitkan Gairah IKM" yang digelar Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Senin (20/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah terus berupaya membangkitkan industri kecil menengah IKM/ usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setelah sekian lama dihantam pandemi. Sebab tak sedikit usaha yang gulung tikar, terutama UMKM.

Survei Bank Indonesia (BI) menemukan pada 2020 hanya terdapat 12,5 persen industri kecil dan menengah (IKM) yang tidak terdampak secara ekonomi. Sisanya harus berjuang untuk beroperasi atau malah bangkrut.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kemenperin Reni Yanita mengatakan, meskipun pada mulanya tidak dirancang secara khusus untuk menghadapi dampak pandemi, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang mulai dicanangkan pemerintah pada Maret 2020 menjadi salah satu jaring yang bisa menyelamatkan IKM agar tak makin terpuruk dihantam pandemi.

"Pada 2020 saja, Gernas BBI berhasil membuat 3,7 juta IKM on boarding. On boarding merupakan edukasi dan pemberdayaan IKM secara online dengan memanfaatkan internet dan digitalisasi yang merupakan strategi untuk bisa bertahan di era pandemi," sebutnya dalam diskusi virtual BBI Jurus Kunci Bangkitkan Gairah IKM yang digelar Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Senin (20/6).

"Di BBI ini kita mendorong agar value produk itu ditingkatkan agar dibeli konsumen. Gernas BBI ini cikal bakal meningkatkan daya saing IKM baik untuk pasar domestik maupun padar ekspor," imbuh Reni.

Dia mengatakan ada pekerjaan rumah yang tak kalah penting dalam upaya untuk meningkatkan kapasitas IKM di Indonesia, yaitu meningkatkan kemampuan IKM dalam mempertahankan kualitas, menciptakan permintaan, serta literasi keuangan dan digital.

Pasalnya target yang ditetapkan pemerintah cukup besar, yaitu meningkatkan jumlah unit artisan Indonesia (UMKM/IKM) dari 11,7 juta di tahun ini menjadi 30 juta di akhir 2023. Untuk itu, sepanjang 2022 pemerintah mengagendakan kampanye BBI yang digelar di 12 provinsi.

Salah satunya digelar di Lampung melalui Lagawi Fest di bulan Juni ini dengan Kementerian Perindustrian selaku campaign manager.

Melalui gelaran Lagawi Fest, Ditjen IKMA berupaya meningkatkan jumlah IKM yang on boarding, memberikan pendampingan wirausaha industri, hingga mengadakan program untuk meningkatkan transaksi penjualan IKM.

Sejalan dengan Gernas BBI, Kemenperin juga sudah memiliki program e-smart IKM. Program yang sudah dijalankan sejak tahun 2017 ini secara konsisten mendorong para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) untuk mampu menguasai teknologi digital dalam berbisnis (e-business). Program e-smart IKM ini setidaknya sudah melatih 19.242 pelaku IKM di seluruh Indonesia.

"Dalam Gernas BBI di tahun ini, tak hanya kementerian dan lembaga yang diharapkan berperan besar. Pemerintah daerah pun mendapat tugas untuk berperan lebih aktif dalam mendampingi IKM serta mengoptimalkan pembelian produk dalam negeri, utamanya produk karya IKM," ujar Reni.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung Kusnardi menuturkan, pihaknya sudah memilik sejumlah strategi untuk membantu IKM. Itu termasuk bagaimana meningkatkan kualitas produk agar lebih diterima masyarakat. Terlebih lagi di sana yang paling banyak IKM yang terkait pertanian.

"Kami juga beri bantuan permesinan agar IKM bisa memiliki alat canggih untuk beroperasi serta bantu akses permodalan. Kita juga menghubungkan ke perusahaan besar agar mereka beri pendampingan dan bantu dari sisi pemasaran," ucapnya

Pelaku IKM M. Ravie Cahya Ansor mengaku bahwa gerakan BBI telah banyak membantu IKM yang dikelolanya karena mengalami percepatan dari berbagai aspek termasuk penjualan dan akses ke pemasaran digital.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top