Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gerak Cepat, TNI AU Galang Dukungan Usulkan Surjadi Soerjadarma Pahlawan Nasional

Foto : ANTARA/Genta Tenri Mawangi

Tangkapan layar Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra membacakan pidato kunci (keynote speech) Kepala Staf TNI AU Marsekal Fadjar Prasetyo dalam Seminar Nasional Pengusulan Laksamana Udara/Marsekal TNI (Purn.) R. Soerjadi Soerjadarma sebagai pahlawan nasional di Bandung, Jawa Barat, Senin (4/3/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - TNI Angkatan Udara menggalang dukungan dari berbagai pihak untuk mengusulkan Marsekal TNI (Purn.) R. Surjadi Soerjadarma sebagai pahlawan nasional.

"Dukungan sejauh ini sudah diberikan oleh Pemerintah Kota Cirebon dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat," kata Wakil Kepala Staf TNI AU (Wakasau) Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra saat membacakan pidato kunci (keynote speech) Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat Seminar Nasional "Rekam Jejak dan Kontribusi R. Surjadi Soerjadarma terhadap NKRI di Bandung, Jawa Barat, Senin.

Seminar itu diselenggarakan olehTNI AU bekerja sama dengan Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu syarat pengusulan Bapak AURI sebagai pahlawan nasional.

Marsekal TNI (Purn.) R. Surjadi Soerjadarmaadalahkepala staf TNI Angkatan Udara pertama yang juga dikenal sebagai Bapak Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).

Ia menjelaskan, tema seminar itu adalah Laksamana Udara/Marsekal TNI (Purn.) Raden Surjadi Soerjadarmasebagai sosok teladan dalam merintis dan membentuk TNI Angkatan Udara pada masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

"Saya ingin mengajak hadirin untuk mengenang jasa pahlawan, terlebih mereka yang turut serta dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, termasuk juga berjuang melalui Angkatan Udara," kataFadjar.

Dia melanjutkan lahirnya TNI AU juga tak lepas dari perjuangan Laksamana Udara/Marsekal TNI (Purn.) R. Surjadi Soerjadarma.

Fadjarmengutip pemikiran Presiden Ke-1 Soekarno: "Jika angkatan perang kita hendak berdiri setaraf, setinggi, sederajat dengan angkatan perang dunia internasional, kita harus punya Angkatan Udara yang sebaik-baiknya".

Kasau meyakini pikiran Bung Karno itu dijawab oleh R. Surjadi Soerjadarma yang merintis berdirinya AURI.

"Sebagai kepala staf TNI Angkatan Udara pertama, beliau mencurahkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membangun Angkatan Udara yang mandiri dengan merintis pembangunan sekolah penerbang, memimpin operasi serangan udara ke markas Belanda dan membentuk pasukan terjun payung Angkatan Udara," katanya.

Termasuk juga, lanjutnya, mengirim beberapa kadet belajar di negara lain, memimpin beberapa operasi udara dalam rangka menumpas pemberontakan serta berbagai bentuk jasa dan pengabdian lainnya.

Oleh karena itu, dia kembali menegaskan dirinya dan segenap prajurit TNI AU mendukung R. Surjadi Soerjadarma sebagai pahlawan nasional.

Kasau juga meminta dukungan Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Cirebon untuk mengusulkan R. Surjadi Soerjadarma sebagai pahlawan nasional.

Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengakui R. Surjadi Soerjadarma layak diusulkan sebagai pahlawan nasional.

"Prinsipnya, kami tentunya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat mendukung penuh pengusulan dan penganugerahan gelar pahlawan nasional tersebut," kata Bey dalam sambutannya yang dibacakan oleh Plh. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar.

Beymengaku, saat ini turut menyiapkan sejumlah syarat yang dibutuhkan dalam pengusulan R. Surjadi Soerjadarma sebagai pahlawan nasional, salah satunya melalui TP2GD yang meneliti dan mengkaji riwayat hidup, rekam jejak dan kontribusi Bapak AURI terhadap NKRI.

"Mari satukan tekad dan semangat untuk memperjuangkan Marsekal TNI (Purn.) Raden Surjadi Soerjadarma sebagai pahlawan nasional," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top