Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gerak Cepat, Maluku Siapkan Tujuh Program Gerakan Pengendalian Inflasi Pangan

Foto : ANTARA/John Soplanit

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Rawindra Ardiansah.

A   A   A   Pengaturan Font

Ambon - Gerak cepat, Bank Indonesia perwakilan Maluku bersama Pemprov setempat menyiapkan tujuh program Gerakan Pengendalian Inflasi Pangan 2023 sebagai upaya mengendalikan inflasi di provinsi itu.

"Kelompok dominan penyumbang inflasi di Maluku adalah pangan, ini disebabkan hampir 60 persen komoditasnya didatangkan dari luar Maluku sehingga perlu upaya konkret mengatasi lewat Gerakan Pengendalian Inflasi Pangan," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Rawindra Ardiansah di Ambon, Kamis.

Ia menyampaikan hal itu pada peluncuran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2023 Provinsi Maluku di Kelompok Tani Telaga Lengah, Dusun Telaga Kodok, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.

Menurut dia Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan memiliki tujuh program unggulan yaitu gerakan budidaya pangan mandiri, implementasi praktik mutu, hilirisasi pangan, pemanfaatan alsintan dan sarana produksi pertanian dalam pengembangan klaster pangan.

Kemudian perluasan kerja sama antar daerah, optimalisasi program fasilitasi distribusi pangan pemerintah daerah lewat distribusi biaya angkut kepada para distributor.

Lalu penguatan data informasi terkait rencana neraca pangan secara digital sehingga masyarakat bisa melihat harga terbaru di pasar.

Terkait kemandirian pangan ia menyampaikan secara perlahan ketergantungan komoditas dari provinsi lain harus dikurangi.

"Jika konsisten dilaksanakan maka Maluku bisa mandiri pangan, tidak perlu bergantung terus dari provinsi lain, sebab jika terus bergantung pada kondisi tertentu karena permintaan tinggi harga akan naik," katanya.

Ia menyampaikan tantangan pengendalian inflasi di Maluku kian berat dan pada 2022 tercatat inflasi mencapai 6,28 persen.

"BI bersama TPID Maluku mematok target pada tahun ini minimal tiga persen plus minus satu," kata dia.

Ia berharap pada dua bulan terakhir di 2023 yakni November dan Desember inflasi bisa tetap terjaga dan sesuai target.

Ia merinci pada Agustus 2023 inflasi di Maluku 3,18 persen, September 3,11 persen, Oktober sedikit meningkat 3,6 persen tetapi masih di bawah empat persen.

Apalagi di akhir tahun beberapa komoditas meningkat karena ada Natal dan tahun baru secara historis peningkatan disumbang oleh tiket pesawat dan pangan seperti cabai, bawang , beras , telur ayam ras, dan juga daging.

Mengantisipasi hal itu TPID Maluku sudah melakukan langkah dengan terus melakukan pemantauan harga, menjaga stok pangan, mengoptimalkan pelaksanaan pasar murah yang dilakukan dua kali dalam seminggu, meningkatkan kelancaran distribusi, koordinasi dengan satgas pangan untuk pengawasan hingga antisipasi permainan harga dan penimbunan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top