Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gerak Cepat, Banjarmasin Lakukan "Jemput Bola" Capai Target Imunisasi Polio 2024

Foto : ANTARA/HO-Humas Pemkot Banjarmasin

Ketua PKK Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah saat ikut melakukan "jemput bola" ke rumah-rumah untuk memberikan imunisasi polio kepada anak-anak usia 0-7 tahun di Banjarmasin, Kamis (1/8/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Banjarmasin - Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan,Tabiun Huda, menyebut pihaknya melakukan aksi "jemput bola" atau datang ke rumah-rumah warga untuk mencapai target imunisasi polio tahun ini.

Menurut dia di Banjarmasin, Kamis, masih ada ribuan anak yang belum mendapatkan imunisasi polio pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 dengan sasaran sebanyak 89.471 anak usia 0-7 tahun.

Disampaikan dia, pada pelaksanaan imunisasi dosis pertama 23-29 Juli 2024 baru sekitar 80 persen anak yang berhasil diberikan imunisasi polio.

Sisa yang belum, ungkap Tabiun, dilakukan sweeping dengan menurunkan petugas kesehatan ke rumah-rumah sesuai data anak yang dimiliki pihaknya.

"Sweeping ini pada 30 Juli hingga 3 Agustus 2024. Kita optimistis bisa mencapai 95 persen sesuai target nasional," paparnya.

Dia pun menyampaikan, pelaksanaan imunisasi polio bagianak-anak untuk mencegah penyakit lumpuh layu tersebut berjalan lancar, tidak banyak kendala di lapangan.

"Gerakan yang besar itu dilakukan di sekolah-sekolah, dari tingkat PAUD, TK dan SD, selain di puskesmas-puskesmas," ujarnya.

Tabiun menyampaikan, masih adanya anak yang belum mendapatkan imunisasi polio ini karena berbagai hal, termasuk karena orang tuanya sibuk hingga tidak bisa membawa anaknya ke puskesmas.

"Karenanya kita datangi ke rumah-rumah saja, sehingga bisa dilayani," ujarnya.

Imunisasi polio dosis kedua dilaksanakan 6-12 Agustus 2024. Adapun sweeping sasaran bagi yang belum mendapatkan dosis kedua pada 13-17 Agustus 2024.

"Kita harap dukung masyarakat tinggi untuk program kesehatan ini. Meskipun belum ada kasusnya di Kota Banjarmasin, tentunya lebih baik mencegah daripada mengobati," demikian kata Tabiun.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top