Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Wisata Bondowoso

“Geosite" Lava Blawan, Niagara Mini dari Situbondo

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Di dalam Kaldera Ijen yang masuk dalam UNESCO Global Geopark (UGGp), bisa dijumpai beberapa air terjun salah satunya Air Terjun Gentongan. Lokasinya di Dusun Kebun Jeruk, Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso.

Air Terjun Gentongan saat ini menjadi dikenal sebagai situs geologi sisa letusan eksplosif Gunung Ijen Purba ribuan tahun lalu. Gunung api tersebut merupakan cikal bakal adanya Kaldera Ijen yang membentuk berbagai gunung yang ada di kawasan itu termasuk Gunung Raung.

Laman Geopark3dmap menyebutkan air terjun ini memiliki ciri geologi unik dengan adanya struktur patahan dan lapisan di sepanjang dinding batuannya. Jejak patahan ditandai dengan adanya perbedaan elevasi sehingga menyebabkan bagian hilir aliran sungai Kalipait menjadi air terjun.

Pergerakan bidang patahan tersebut menyebabkan adanya bidang singkapan batuan yang menarik wisatawan datang. Di sini bisa dilihat struktur lapisan dengan perselingan batuan sebagai produk-produk dari peristiwa vulkanik, seperti tufa, lava, lapili serta aglomerat.

Singkapan pada Air Terjun Gentongan menjadikan geosites menjanjikan tampilan batuan berlapis-lapis. Tampilan ini sekaligus menunjukkan adanya fase pengendapan material vulkanik berupa lava pada berupa batuan andesit dan basalt.

Air Terjun Gentongan memiliki ketinggian 25 meter. Debit airnya tidak begitu tinggi apalagi ketika musim kemarau. Air terjun ini yang jatuh ini menciptakan buih pada kolam dibawahnya menciptakan pemandangan seperti salju.

Desa Kalianyar tempat air terjun berada berjarak 15,1 kilometer dari Kawah Ijen. Diperlukan tenaga ekstra untuk mencapai sana apalagi letaknya berada di di sebuah ngarai berkedalaman sekitar 50 meter dengan medan licin terutama saat musim hujan.

Tidak mudah menemukan Air Terjun Gentongan yang letaknya agak tersembunyi. Pengunjung perlu menapaki jalan berbatu dengan vegetasi berupa pohon cemara. Namun begitu sampai akan terlihat pemandangan yang menakjubkan, apalagi air terjun ini tidak ada duanya di dunia.

Aliran air dari curug tersebut berasal dari Kawah Ijen yang mengandung belerang (H2SO4) sehingga pH airnya sangat asam. Beberapa orang bahkan memakai masker untuk menghindari aroma belerang yang menguap dari air yang jatuh di bebatuan.

Air yang cukup asam tersebut tentu saja tidak dapat untuk mandi sehingga setiap yang datang hanya bisa menonton pemandangan air terjun ini saja. Namun kandungan belerang yang menciptakan asam ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Beberapa orang mengoleskan air pada bagian kulit yang sakit atau gatal-gatal.

Geosite lain di kawasan Unesco Global Geopark (UGGp) Ijen adalah adalah Lava Blawan yang juga berupa air terjun. Tempat ini berupa susunan batuan lava basalt yang menghalangi laju air sungai. Hulu aliran ini terletak pada dinding bagian utara kaldera.

Lava Blawan yang memiliki ketinggian enam meter berada di Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso. Nama yang dimunculkan berdasarkan sudut pandang ilmu geologi, berada pada jarak 59 kilometer dari pusat Kota Bondowoso.

Sebelumnya, geosite Lava Blawan lebih dikenal dengan sebutan air terjun Little Niagara atau Niagara Mini. Hal ini karena bentuknya yang serupa dengan Air Terjun Niagara di Amerika Serikat dengan ukuran yang jauh lebih kecil. Sementara itu masyarakat setempat menyebutnya dengan dengan Curug Campoan.

Terbentuknya geosite Lava Blawan karena terjadi halangan aliran sungai oleh batuan lava basalt yang menghalangi dari dinding utara kaldera. Karakter batuan Lava di sekitar geosite Lava Blawan bersifat vesikuler dengan adanya rekahan permukaan yang dipengaruhi oleh proses pembekuan cepat di bagian permukaan tersebut.

Proses pembekuan lava yang cepat menyebabkan relief tidak rata hingga menimbulkan efek riak pada air yang mengalir deras. Inilah yang membuat air terjun ini menawarkan aliran yang bersusun-susun secara acak menciptakan pemandangan air terjun yang tidak biasa

Air Terjun Lava Blawan merupakan aliran Sungai Kalipait yang airnya berasal dari rembesan Kawah Ijen. Di bawah air terjun mengalir sungai yang airnya sangat sejuk. Di sisi kiri air terjun ada kolam kecil yang airnya terasa hangat.

Biasanya pengunjung merendam kakinya di sini. Lumayan untuk peregangan otot setelah mendaki Kawah Ijen. Di samping air terjun ada pabrik pengolahan kopi Arabika. Tentu saja pengunjung bisa menikmati hangatnya kopi di tengah hawa yang sangat sejuk.

Di depan Lava Blawan dibangun jembatan untuk melintasi sungai. Melalui jembatan itu pengunjung dapat turun ke sungai tepat di bawah air terjun. Pengunjung turun lewat sisi sebelah kanan air terjun karena tanahnya lebih landai. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top