Geopark Kebumen Resmi Diakui Sebagai UNESCO Global Geopark
Foto: Pemprov JatengGeopark Kebumen resmi diakui sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp). Ini setelah melalui perjuangan yang panjang hingga akhirnya diputuskan dalam Sidang Dewan UGGp di Cao Bang, Vietnam, pada Minggu (8/9) lalu.
"Alhamdulillah puji syukur kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, seluruh anggota Dewan UGGp yang berasal dari 11 negara secara bulat telah memutuskan menerima Geopark Kebumen sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark," kata General Manager Badan Pengelola Geopark Kebumen, Sigit Tri Prabowo, dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng), Jumat (13/9).
Selanjutnya, hasil sidang tersebut akan ditindaklanjuti dengan penetapan dan penyerahan Piagam UGGp oleh UNESCO.
Sigit menjelaskan, situs Geopark Kebumen meliputi situs geologi, budaya, kerajinan, dan ekonomi rakyat. Beberapa situs tersebut, antara lain Geosite Watukelir, Gunung Parang, dan Cangkring, adapun ketiganya terletak di Kebumen bagian utara.
Selain itu, di Kebumen bagian Utara terdapat situs budaya Benteng Van der Wijck Gombong, dan anyaman daun pandan di Karanganyar, Goa Jatijajar, Hutan Mangrove Ayah, Pantai Menganti, konservasi tukik di Kaliratu, Pabrik Genteng Sokka, Pemandian Air Panas Krakal, Galeri Geopark di Dinas Perpustakaan, dan Museum Gerabah di Kutowinangun.
"(Unsur) yang dinilai para asesor ini adalah berkaitan dengan warisan geologi. Bagaimana masyarakat sadar dan terlibat dalam pelestarian situs-situs geologi. Kemudian, dampak dari adanya Geopark, sejauh mana adanya Geopark Kebumen bisa membawa peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Sigit.
Sementara itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto turut menyampaikan selamat atas pengakuan Geopark Kebumen menjadi bagian dari UGGp. Ia berharap prestasi ini menjadi tonggak kebangkitan Kabupaten Kebumen.
"Masuknya Geopark Kebumen menjadi bagian dari UGGp harus bisa memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ini menjadi tujuan awal kita dalam berjuang (untuk) menjadikan Geopark Kebumen masuk Unesco Global Geopark," ucapnya.
Arif menambahkan, perlu adanya komitmen semua pihak, yakni Pemkab Kebumen, Badan Pengelola Geopark, dan masyarakat dalam menjaga warisan geologi, hayati, dan budaya dalam Geopark Kebumen ini, agar tetap lestari sampai ke generasi selanjutnya.
Dilansir dari laman resmi Geopark Kebumen, sejarah Geopark Kebumen dapat ditelusuri kembali pada tahun 2004 ketika Presiden Republik Indonesia menetapkan Kawasan Bentang Alam Karst Gombong Selatan (KBAK) sebagai kawasan pembangunan berkelanjutan. Pada tahun 2006, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan kawasan Karangsambung sebagai Kawasan Cagar Alam Geologi.
Pada tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Kebumen mengusulkan pembentukan Geopark Karangsambung - Karangbolong yang kemudian ditetapkan sebagai Geopark Nasional pada tanggal 30 November 2018. Saat itu Geopark Karangsambung - Karangbolong meliputi wilayah seluas 543.599 Km2 yang meliputi 12 Kecamatan dengan 117 Desa. Wilayah ini meliputi wilayah Utara, Tengah dan kawasan Karst di Selatan dengan morfologi yang bervariasi mulai dari perbukitan, lembah, dataran hingga pantai.
Pada tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Perbup no. 25 tahun 2023 mengubah nama menjadi Geopark Kebumen. Perubahan ini bertepatan dengan perluasan kawasan geopark dengan luas daratan 1.138,70 kilometer persegi dan luas lautan 21,98 kilometer persegi. Di dalam geopark tersebut, terdapat 22 kecamatan dengan 374 desa.
Berita Trending
- 1 Akhirnya Setelah Gelar Perkara, Polisi Penembak Siswa di Semarang Ditetapkan Sebagai Tersangka
- 2 Jakarta Luncurkan 200 Bus Listrik
- 3 Krakatau Management Building Mulai Terapkan Konsep Bangunan Hijau
- 4 Kemenperin Usulkan Insentif bagi Industri yang Link and Match dengan IKM
- 5 Indonesia Bersama 127 Negara Soroti Dampak dan Ancaman Krisis Iklim pada Laut di COP29
Berita Terkini
- Langkah Tim Rido Tidak Ajukan Gugatan ke MK Diapresiasi Tim Hukum Pramono-Rano
- Polisi imbau wisatawan gunakan jalur alternatif pascalongsor di JLS
- Polisi Imbau Wisatawan Pantai Modangan Gunakan Jalur Alternatif Pascalongsor di JLS
- Menpar sebut wisata gastronomi di Ubud tonjolkan cita rasa Nusantara
- Belajar air mobility pada Jepang atasi macet dan kendala logistik