Geng Kriminal Haiti Perluas Kendali di Ibu Kota
Mengungsi l Seorang perempuan membawa harta benda miliknya saat ia mengungsi meninggalkan Port-Au-Prince, Haiti, pada Sabtu (26/10). Banyak warga Port-Au-Prince memilih untuk hengkang setelah geng-geng kriminal yang beroperasi di dalam dan sekitar ibu kota Haiti itu meningkatkan serangan di wilayah-wilayah yang belum mereka kuasai.
PORT-AU-PRINCE - Serangan geng penjahat di Port-au-Prince telah memaksa penduduk meninggalkan rumah mereka pada Sabtu (26/10) karena geng-geng yang beroperasi di dalam dan sekitar ibu kota Haiti meningkatkan serangan di wilayah-wilayah yang belum mereka kuasai.
Asap dari baku tembak mengepul di atas kawasan Solino di ibu kota, tempat penduduk yang mengungsi mengikat kasur, perabotan, perlengkapan memasak, dan harta benda lainnya ke truk.
Geng-geng kriminal itu telah meningkatkan serangan mereka di sejumlah kota di dalam dan sekitar ibu kota, di mana sebagian besar kota dan pinggirannya berada di bawah kendali berbagai kelompok bersenjata yang bersatu di bawah aliansi umum yang dikenal sebagai Viv Ansanm.
"Di Solino, ribuan penduduk telah mengungsi dalam beberapa hari terakhir, termasuk orang-orang yang sebelumnya mengungsi dari lingkungan lain," kata Program Pangan Dunia PBB (WFP) dalam konferensi pers pada Jumat (25/10). "Jumlah total pengungsi di Haiti telah berlipat ganda dalam tiga bulan terakhir menjadi hampir 700.000," imbuh WFP. SB/ST/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya