Generasi Z Ingin Bekerja di Tempat Menghargai Keberagaman dan Inklusivitas
generasi z dan keberagaman
Contohnya kekerasan fisik, verbal, pengucilan/pemboikotan, sabotase pekerjaan, dan lainnya.Workplace bullyingbisa dilakukan secara langsung, maupun secara online (via telepon, ataucyberbullying).
Head of Communication Unilever Indonesia Kristy Nelwan, mengatakan sebagai perusahaan yang pihaknya memiliki sikap tidak ada toleransi (zero tolerance) terhadapworkplace bullying. Organisasi ini akan menindak tegas perilaku langsung maupun tidak langsung yang menyinggung, mengintimidasi, atau menghina termasuk segala bentuk pelecehan atau bullying, baik antar individu maupun kolektif.
"Kebijakan ini diatur dalam kode etik berbisnis yang dinamakan Respect, Dignity & Fair Treatment (RDFT), berlandaskan kepercayaan bahwa bisnis hanya dapat berkembang di tengah masyarakat di mana hak asasi manusia dihormati, dijunjung tinggi dan dikedepankan," ungkapnya.
Terkait aksi workplace bullying, Unilever Indonesia memiliki jalur pengaduan khusus yang disebut Speak-Up Channel, sebuah Whistleblower System dengan jaminan kerahasiaan penuh sebagai salah satu sarana bagi karyawan untuk menyampaikan adanya penyimpangan terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku. Perusahaan juga aktif mendorong karyawan untuk bertanggung jawab dan berinisiatif jika melihat potensi pelanggaran.
"Kami harap berbagai insights yang dibagikan dalam webinar ini dapat membekali adik-adik mahasiswa maupun mereka yang sudah meniti karir dengan pengetahuan dan kemampuan untuk memilih dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih toleran, setara dan inklusif di masa depan," tutup Kristy.
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya