Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gempar! Hong Kong Diterjang Badai Omicron, Warga Kabur dari Tes Massal lalu Rumah Sakit Sampai Kamar Mayat Penuh

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kasus infeksi Covid-19 melonjak drastis di Hong Kong, hal tersebut memicu badai corona Omicron. Sampai per Senin (28/2) lonjakan yang dialami mencapai sekitar 34 kali lipat menjadi 34.000 kasus positif. Namun sebelumnya pada awal Februari 2022 hanya mencapai 100 kasus positif sehari.

Sementara itu, angka kematian juga terus meningkat dan fasilitas penyimpanan mayat di rumah sakit dan kamar mayat umum sudah banyak yang penuh.

Untuk itu, pemerintah Hong Kong akan melakukan tes Covid-19 massal yang akan dimulai setelah 17 Maret. Tes tersebut wajib diikuti oleh masyarakat setempat.

Langkah tersebut memicu kekhawatiran banyak orang yang akan dipaksa untuk mengisolasi diri dan keluarga dengan anggota yang hasil tesnya positif akan dipisahkan.

Dengan begitu, banyak masyarakat yang melarikan diri sebelum melakukan tes Covid-19 massal dan membangun puluhan ribu pusat isolasi. Bahkan masyarakat setempat pun menjadi panic buying sampai mengosongkan supermarket dan menimbun barang.

Sekarang, Hong Kong terus berpegang pada kebijakan Covid-19 yaitu 'Nol Dinamis'. Kebijakan itu bertujuan untuk mengekang semua wabah dengan cara apa pun.

Mengutip dari Reuters, Selasa (1/3), Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, menghimbau warganya untuk tetap tenang dan tidak perlu mengosongkan supermarket, apalagi sampai menimbun produk menjelang tes Covid-19 massal. Masyarakat pun banyak yang menerima rumor terkait rencana lockdown di seluruh kota.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, harus tetap waspada dan memperhatikan informasi yang disebarluaskan oleh pemerintah agar tidak disesatkan oleh rumor yang tidak benar," terang Lam.

Perlu diketahui, pemerintah Hong Kong berencana untuk menguji 7,4 juta orang di Hong Kong dan akan berlangsung tiga kali selama sembilan hari. Pemerintah Hong Kong menyarankan masyarakatnya agar tetap berada di rumah selama periode tersebut.

Kemudian, masyarakat yang memiliki hasil tes positif akan ditempatkan di Tsing Yi, yang terletak di barat laut kota.

"Pemerintah akan menyediakan sekitar 3.900 kamar untuk orang yang terinfeksi dengan gejala ringan atau tanpa gejala dan orang lain yang perlu diisolasi," kata Lam


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top