Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam

Gempa Kuat Guncang Pantai Timur Jepang, Empat Tewas

Foto : CHARLY TRIBALLEAU / AFP

GEMPA GUNCANG JEPANG - Seorang karyawan berjalan melalui barang dagangan yang berserakan dan puing-puing yang rusak di sebuah supermarket di Shiroishi, Prefektur Miyagi, Kamis (17/3) setelah gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang Jepang malam sebelumnya.

A   A   A   Pengaturan Font

SHIROISHI - Sebanyak empat orang dilaporkan tewas dan lebih dari 100 orang terluka di Jepang, pada Kamis (17/3), setelah gempa berkekuatan 7,4 SR semalam mengguncang sebagian besar pantai timur dan memicu peringatan tsunami.

Gempa di lepas pantai Fukushima membuat kereta cepat tergelincir, retakan di jalan raya dan barang-barang jatuh dari rak-rak di toko. Peringatan tsunami dengan gelombang setinggi satu meter di beberapa bagian timur laut Jepang dicabut pada Kamis dini hari, setelah pihak berwenang mencatat ketinggian air hingga 30 sentimeter lebih tinggi dari biasanya di beberapa daerah.

Beberapa goncangan kecil terus melanda wilayah itu hingga Kamis pagi, menegangkan saraf hanya beberapa hari setelah Jepang menandai peringatan 11 tahun gempa besar, tsunami, dan bencana nuklir di daerah itu.

Kerusakan tampak relatif kecil, di negara dengan bangunan kuat, yang dimaksudkan untuk melindungi dari kehancuran akibat gempa bumi yang sering terjadi, dan para pejabat mengatakan tidak ada kelainan di pembangkit nuklir.

Juru bicara pemerintah, Hirokazu Matsuno, mengatakan empat kematian telah dilaporkan, meskipun penyelidikan masih dilakukan untuk mengetahui apakah itu akibat langsung dari gempa.

"Kami telah menerima laporan bahwa tidak ada penyimpangan data di pembangkit nuklir Fukushima Daiichi dan Daini dan pembangkit nuklir Onagawa," kata Matsuno, mengacu pada fasilitas yang lumpuh pada 2011 dan dua lainnya di wilayah tersebut.

TEPCO, operator pabrik Fukushima Daiichi, mengatakan fasilitasnya beroperasi secara normal pada Kamis. Menurut Badan Meteorologi Jepang, gempa terjadi pada kedalaman 60 kilometer tidak lama setelah pukul 23.30, dan didahului beberapa menit sebelumnya oleh gempa berkekuatan 6,1 di daerah yang sama.

"Kami mengalami dua gempa bumi besar. Yang pertama sangat besar dan mengguncang keras. Saya bersiap untuk mengungsi, kemudian yang kedua, yang lebih besar," kata seorang pejabat kota di Kota Soma Fukushima kepada AFP.

"Saya berada di lantai dua sebuah rumah berlantai dua dan saya tidak bisa berdiri, itu sangat ekstrem," tuturnya.

Membersihkan Reruntuhan

Di Kota Shiroishi, karyawan di supermarket tampak membersihkan kerusakan, termasuk produk yang jatuh dari rak dan langit-langit yang sebagian runtuh. "Ini benar-benar ironis. Tepat setahun yang lalu, kami juga mengalami gempa berskala serupa," kata karyawan toko Yoshinari Kiwaki kepada AFP.

"Ketika kami merasakan getaran tadi malam, kami sudah tahu apa yang harus kami kerjakan di sini di pagi hari," kata pria berusia 62 tahun itu, dengan mengatakan akan memakan waktu sekitar satu bulan untuk membuat toko kembali beroperasi.

Guncangan itu juga mengguncang Ibu Kota dan untuk sementara membuat sebagian Tokyo dan daerah lain menjadi gelap gulita. Pemadaman listrik melanda sekitar dua juta rumah di Tokyo dan di tempat lain segera setelah gempa, tetapi listrik berangsur pulih sepanjang malam. Sekitar 30.000 rumah masih tanpa listrik pada Kamis pagi, dengan 4.300 lainnya tanpa air.

Di tempat lain, beberapa kerusakan dilaporkan, termasuk runtuhnya dinding batu di lokasi kastil Aoba di Sendai, dan kereta peluru Shinkansen tergelincir di utara Kota Fukushima. Tidak ada korban luka dalam peristiwa itu, tetapi 75 penumpang dan tiga staf di dalamnya terjebak selama empat jam sebelum dapat keluar dari kereta.

Jepang berada di "Cincin Api" Pasifik, busur aktivitas seismik intens yang membentang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik. Negara ini sering dilanda gempa, namun tetap dihantui oleh kenangan akan bencana tahun 2011 yang menewaskan 18.500 orang atau hilang, sebagian besar akibat tsunami.

Di sekitar pabrik Fukushima yang terkena bencana, dekontaminasi ekstensif telah dilakukan, dan zona larangan bepergian sekarang hanya mencakup 2,4 persen dari wilayah tersebut, turun dari 12 persen, meskipun populasi di banyak kota tetap jauh lebih rendah daripada sebelumnya.

SB/cna/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top