Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Gempa

Gempa Guncang Lombok Lagi, 31 Tewas

Foto : AFP/RITA SISWATI

PASIEN DIEVAKUASI - Sejumlah pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram di evakuasi keluar untuk menhindari reruntuhan akibat gempa berkekuatan 7 skala Richter yang terjadi di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/8). Hingga berita ini diturunkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB melaporkan terdapat 31 tewas dan lebih dari 52 orang luka-luka dirawat di sejumlah rumah sakit serta puluhan rumah rusak.

A   A   A   Pengaturan Font

MATARAM - Kepanikan melanda wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, usai gempa bumi tektonik berkekuatan 7 skala Richter (SR) mengguncang pada Minggu (5/8), sekitar pukul 18.46 WIB.

Situasi nyaris tak terkendali karena di tengah masyarakat beredar informasi tentang peringatan dini terjadi tsunami. Padahal, sebagian warga masih trauma dengan gempa yang terjadi pada Minggu (29/7) pagi.

Diperoleh laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB terdapat 31 warga tewas dan lebih dari 52 warga luka-luka. Mereka terluka di bagian kepala dan kaki karena tertimpa runtuhan. Suasana lalu lintas di Kota Mataram, khususnya dari sekitar Senggigi dan Ampenan, dilaporkan padat karena warga berebut menuju ke daerah yang lebih tinggi.

Lalu lintas ke arah Mataram terhenti dan jalan raya padat. Selain itu, listrik sempat padam dan jaringan telepon terganggu, sehingga suasana di jalan raya cukup mencekam.

Keadaan mulai terkendali setelah beberapa menit kemudian Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami tersebut. "Kondisi di Lombok dan Bali telah stabil. Gempa susulan masih terjadi, namun semakin melemah. Diperkirakan tsunami telah datang pada pukul 18.48 WIB setinggi 13 sentimeter dan 10 sentimeter," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.

Mataram Parah

Dwikorita menjelaskan laporan masuk ke pihaknya menyatakan wilayah Mataram menjadi wilayah yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa bumi. "Intensitas mencapai skala 7 Modified Mercalli Intensity (MMI) dirasakan di Mataram. Wilayah tertinggi mengalami kerusakan," katanya.

Dwikorita menambahkan, daerah Bima, Denpasar, dan Karangasem terjadi kerusakan ringan disebabkan intensitas mencapai skala 5 sampai 6 MMI. "Artinya mengalami kerusakan ringan apabila konstruksi memenuhi standar keamanan gempa," katanya. Selain itu, wilayah Waingapu, Genteng, Situbondo dan Malang mengalami intensitas 2 sampai 3 MMI.

Skala ini semestinya tidak menyebabkan kerusakan apabila konstruksi dibangun dengan standar bangunan keamanan gempa. Menurut BMKG, gempa bumi tektonik berkekuatan 7 SR yang mengguncang Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada pukul 18.46 WIB adalah gempa utama.

Jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik, yang berpusat pada koordinat 8,37 derajat Lintang Selatan (LS) dan 116,48 derajat Bujur Timur (BT) pada kedalaman 15 kilometer (km) berjarak 18 km timur laut Lombok Timur.

"Mengingat pusat gempanya relatif sama dengan gempa bumi yang terjaid pada 29 Juli 2018 maka BMKG menyatakan bahwa gempa bumi ini merupakan gempa bumi utama atau main shock dari rangkaian gempa bumi sebelumnya," kata Dwikorita.

Ant/eko/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top