Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gema Kekuatan Inggris dalam Penurunan Poundsterling, Dulu dan Sekarang

Foto : Istimewa

Bagi sebagian orang, perjalanan Poundsterling menunjukkan penurunan pengaruh ekonomi dan politik Inggris.

A   A   A   Pengaturan Font

Pada 1960-an, pemerintah Partai Buruh di bawah Harold Wilson begitu menolak mendevaluasi pound, kemudian menetapkan pada tingkat tetap 2,80 dollar AS, cukup tinggi untuk menahan ekonomi Inggris, sehingga ia memerintahkan surat-surat kabinet yang membahas gagasan itu untuk dibakar. Pada 1967, pemerintah akhirnya memotong nilainya sebesar 14 persen menjadi 2,40 dollar AS.

Krisis ekonomi lainnya menghancurkan pound. Pada 1970-an, ketika harga minyak meroket dan tingkat inflasi Inggris mencapai 25 persen, pemerintah terpaksa meminta Dana Moneter Internasional untuk pinjaman 3,9 miliar dollar AS. Pada pertengahan 1980-an, ketika suku bunga AS yang tinggi dan belanja pemerintahan Reagan mendongkrak nilai dolar, pound jatuh ke rekor terendah saat itu.

Dominasi pound telah berkurang sejak akhir Perang Dunia II. Saat ini, ekonomi global mengalami masa yang sangat kacau karena pulih dari dampak pandemi virus korona, kerusakan rantai pasokan, invasi Rusia ke Ukraina, kekurangan energi, dan inflasi yang melonjak.

Seperti yang dikatakan Richard Portes, seorang pakar ekonomi di London Business School, pertukaran mata uang memiliki perubahan besar dari waktu ke waktu. Euro bernilai 82 sen pada hari-hari awalnya, kenangnya, dan orang-orang menyebutnya sebagai mata uang "kertas toilet". Tetapi pada 2008, nilainya telah berlipat ganda menjadi 1,60 dollar AS.

Apa yang mungkin menyebabkan pound untuk bangkit kembali tidak jelas.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top