Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perubahan Iklim

Gelombang Panas Berbahaya Diprediksi Akan Terjadi Tiga Kali Lebih Sering

Foto : ISTIMEWA

WARGA MAKIN SUSAH I Akibat pemanasan global, warga makin susah karena daerah-daerah yang sudah panas akan menjadi tidak lagi layak huni di masa depan.

A   A   A   Pengaturan Font

CAMBRIDGE - Seiring laju perubahan iklim, menurut sebuah studi terbaru, apa yang saat ini secara resmi dianggap sebagai cuaca "panas berbahaya", dalam beberapa dekade mendatang mungkin akan melanda sebagian besar dunia, setidaknya tiga kali lebih sering.

Studi yang baru saja diterbitkan di jurnal Communications Earth & Environment itu mengungkapkan di sebagian besar belahan utara dunia, suhu dan kelembapan yang melonjak hingga 39,4 derajat Celsius atau lebih tinggi yang secara statistik seharusnya terjadi 20 hingga 50 kali setahun pada pertengahan abad, kini lebih sering terjadi.

"Namun pada 2100, indeks suhu panas yang brutal ini diperkirakan akan bertahan selama sebagian besar musim panas di berbagai tempat seperti di Amerika Serikat wilayah tenggara," kata penulis studi tersebut.

Keadaannya pun diprediksi akan jauh lebih buruk untuk daerah tropis yang lembab. Dalam studi ini, para peneliti memperkirakan potensi paparan panas dan kelembapan yang berbahaya. Mereka menggunakan proyeksi statistik untuk memprediksi tingkat emisi karbon dioksida dari aktivitas manusia dan tingkat pemanasan global yang dihasilkan.

Studi tersebut mengatakan indeks panas dianggap "sangat berbahaya" kala panas terasa melebihi 51 derajat Celsius. Meski saat ini jarang terjadi, kemungkinan indeks panas ini akan menyerang wilayah tropis yang mencakup India dalam rentang waktu satu hingga empat minggu dalam setahun pada akhir abad ini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top