Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Perekonomian

Geliat Ekonomi Masih Ditopang Sektor Jasa

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah diharapkan mendorong pertumbuhan dengan mengandalkan sektor riil lantaran sejak pandemi, geliat ekonomi masih ditopang oleh sektor jasa yang memiliki nilai tambah rendah. Padahal, semestinya industri dan pertanian menjadi tumpuan utama.

Peneliti Sustainability Learning Center (SLC), Hafidz Arfandi menjelaskan penurunan tingkat kemiskinan pasca pandemi, masih bergantung pada dukungan bantuan sosial pemerintah di berbagai lini, sementara geliat ekonomi yang tumbuh lebih banyak di sektor jasa yang nilai tambahnya relatif rendah dan padat dengan informalitas.

Selain itu, dengan melihat ekonomi sektor jasa, maka konsentrasi jelas di kota-kota besar dan merembet ke sekitarnya terutama di Jawa. "Sedangkan industri dan pertanian yang menjadi basis utama penyerap tenaga kerja formal masih terseok-seok, pertanian pertumbuhannya sangat kecil 1,3 persen pada 2023, dan industri 4,64 persen. Pada kuartal I-2024 bahkan pertanian negatif 0,41 persen, sedang industri hanya 0,68 persen dibanding periode sama tahun lalu (YoY)," ucap Hafidz kepada Koran Jakarta, Rabu (12/6).

Konsekuensinya lanjut Hafidz, energi pertumbuhan melemah, itu pun di sektor industri lebih didominasi oleh smelter yang digenjot secara besar-besaran di Sulawesi Tenggara. Karenanya, tren pertumbuhan kawasannya Sulawesi dan Maluku-Papua bisa di atas enam persen. "Sayangnya, (pertumbuhan itu) tidak melahirkan multiplayer effect ke sektor industri turunan atau ke sektor-sektor lainnya. Walau tak bisa dipungkiri kontribusinya pada stabilitas devisa dan neraca perdagangan positif sangat besar di tengah lesunya komoditas andalan, sawit dan batu bara," paparnya.

Anggota Komisi XI DPR RI Zulfikar Arse Sadikin menegaskan APBN harus memiliki kontribusi bagi sektor riil apabila akan digunakan sebagai alat membangkitkan kegiatan ekonomi tanah air. "Kalau kita ingin APBN itu menjadi pengungkit, spending better-nya harus betul-betul untuk sektor riil yang membangkitkan kegiatan ekonomi. Masih banyak yang bisa kita lakukan," kata Zulfikar usai menghadiri diskusi Forum Legislasi bertema Mengupas RAPBN 2025 Menuju Indonesia Maju, di Jakarta, Selasa (11/6).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top