Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemakzulan Trump

Gedung Putih Kesampingkan Penyelidikan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Gedung Putih secara resmi menolak untuk bekerjasama dengan penyelidikan upaya pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Selasa (8/10). Dalam surat yang dikirim kepada para pemimpin Demokrat, mereka menyebut investigasi itu tak berdasar dan gagal secara konstitusional.

Kemudian kepada tiga komite kongres yang memimpin penyelidikan, mereka ditantang untuk melanjutkan upaya penyelidikan Trump meskipun tidak ada kerja sama di masa depan.

"Anda berusaha untuk membalikkan hasil pemilu 2016 dan menyingkirkan presiden yang dipilih oleh rakyat Amerika secara bebas," tulis penasihat Gedung Putih Pat Cipollone dalam surat delapan halaman.

"Permintaan Anda tidak memiliki dasar konstitusi yang sah, keadilan yang pura-pura, atau bahkan perlindungan proses yang paling dasar," imbuh dia mengacu pada penyelidikan yang menimbang apakah Trump menyalahgunakan wewenangnya dengan meminta penyelidikan korupsi di Ukraina terhadap pesaingnya, Joe Biden ."Presiden Trump tidak dapat mengizinkan pemerintahannya untuk berpartisipasi dalam penyelidikan partisan ini dalam keadaan ini," tegas Cipollone.

Menyikapi penolakan dari Gedung Putih, ketua DPR AS, Nancy Pelosi membalasnya dengan menyebut surat itu jelas-jelas salah dan menggambarkannya sebagai upaya melanggar hukum untuk menyembunyikan fakta. Pelosi juga memperingatkan bahwa upaya terus-menerus untuk menyembunyikan kebenaran penyalahgunaan kekuasaan presiden dari rakyat Amerika akan dianggap sebagai bukti lebih lanjut dari penghalang.

"Tuan Presiden, Anda tidak berada di atas hukum. Anda akan dimintai pertanggungjawaban," kata dia.

Perselisihan itu membuat Washington DC menempuh jalan menuju krisis konstitusional dan masuk ke wilayah yang tidak diketahui, dengan potensi perselisihan di pengadilan ketika negara itu bersiap untuk pemilihan presiden pada 2020.

Belum Voting

Keberatan utama Gedung Putih adalah fakta bahwa DPR AS belum mengadakan pemungutan suara resmi untuk meluncurkan penyelidikan. Demokrat mengatakan itu tidak diperlukan karena proses pemakzulan adalah pada tahap paling awal, setara dengan mengumpulkan bukti untuk dakwaan.

Setelah semua bukti terkumpul maka Demokrat akan memberikan suara. Jika mayoritas anggota DPR kembali melakukan impeachment, masalah tersebut bergeser ke pengadilan di Senat, yang saat ini dikendalikan oleh Republik.

Terkait masalah ini anggota Senat senior dari Republik, Mitch McConnell, menyatakan dukungannya terhadap strategi Trump, bahwa DPR telah gagal untuk mengikuti prosedur dasar. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top