Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan Kota Tua

Gedung Dasaad Musin Concern Dibeli Pemprov

Foto : ANTARA/M Risyal Hidayat

Wisata Favorit I Wisatawan menikmati kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa (18/6). Kawasan cagar budaya peninggalan pemerintah kolonial Belanda tersebut menjadi salah satu tujuan wisata favorit di Jakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua merencanakan pembelian bangunan cagar budaya di dalam kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, senilai 88 miliar rupiah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019.

"Pembelian itu masih melalui proses tahapan dan aturan yang berlaku," kata Kepala UPK Kota Tua, Norviadi Husudo, di Jakarta, Kamis (4/7).

Menurut Norviadi Husudo, pembelian gedung cagar budaya di kawasan Kota Tua masih melalui penilaian dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).

Hal itu, menurut dia, karena pada tahap akhir harus ada kesesuaian tentang kesepakatan harga. Dalam penilaian tersebut, kriterianya mencari angka yang nilainya sesuai hingga tidak ada kelebihan dan kerugian negara dalam pembelian gedung cagar budaya itu.

"Intinya, ada dua alternatif gedung yang akan dibeli, salah satunya Gedung Dasaad Musin Concern," ujar Norviadi.

Sebagai gambaran, salah satu gedung yang akan dibeli adalah Gedung Dasaad Musin Concern. Lokasinya berada tak jauh dari depan Taman Fatahillah. Bangunan ini merupakan gedung tua tak terurus, bahkan nyaris runtuh.

Tidak banyak yang tahu soal gedung ini. Pada satu sisi terdapat tulisan "Dasaad Musin Concern", lalu di depan terpampang "Daad Musing Building". Gedung ini terlihat masih asli, terlihat jelas usang dimakan waktu dan sudah nyaris roboh.

Konon, gedung berarsitektur Eropa dengan style art deco abad 17 ini dibangun pada tahun 1857. Saat ini, gedung tersebut membutuhkan perhatian dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Keaslian gedung ini perlu dijaga. Oleh karena itu, kata dia, diperlukan renovasi sesuai dengan aslinya.

Ia mengeklaim keperuntukannya sebagai perkantoran, kemudian lantai lainnya sebagai ruang publik. "Nantinya, akan digunakan untuk ruang audiovisual. Jadi, diarahkan ke sana dahulu, baru keluar lapangan," katanya.

Norviadi mengatakan pengambangan destinasi wisata berdasarkan karakteristik kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.

Norviadi mengharapkan semakin mendorong kreativitas anak-anak muda untuk mengerjakan, merasakan dan kembali mengalami peninggalan sejarah tempo dulu "Semoga dapat menciptakan toleran dan sikap saling menghargai meskipun berbeda ya," ujar dia. Ant/p-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top