Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Streetwear

Gaya Busana dari Budaya Hip Hop

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Streetwear adalah sebuah gaya berbusana yang diangkat dari tren hip hop dan budaya skate di California. Yang kemudian, seiring berjalannya waktu telah berkembang menjadi unsur dalam fashion hip hop, street fashion Jepang, dan modern haute couture fashion.

Streetwear biasanya berpusat pada pakaian yang kasual dan nyaman, semisalnya jeans, kaus, topi baseball, dan sepatu sneakers. Gaya ini secara umum diperkenalkan pada akhir 1970an dan awal 1980an. Desainer papan seluncur Shawn Stussy mengawali menjual kaus printing yang menampilkan ciri khas yang ada pada papan seluncurnya buatannya.

Penjualan tersebut sangat laku sehingga akhirnya bisnisnya semakin meluas. Hal ini pun membuat Stussy disebut sebagai pembuat merebaknya streetwear. Brand-brand streetwear biasanya mengambil inspirasi dari gaya punk, new wave, heavy metal, dan yang paling banyak adalah budaya hip hop.

Pada awalnya, brand-brand streetwear adalah BlauGrun, Ocean Pacific, Hobie, Off Shore, Gotcha, dan Life's a Beach. Kini bahkan brand sportswear dan brand fashion ternama ikut serta mewarnai tren streetwear seperti halnya Adidas dan Kangol. Nike yang menggandeng pebasket Amerika, Michael Jordan, menjadi titik di mana brand tersebut mendominasi pasar urban streetwear di akhir 80an hingga awal 90an.

Gaya sportswear sendiri kini telah dikaitkan dengan street fashion. Perpaduan antara fashion kelas atas dan menengah, namun mampu menampilkan gaya yang formal dan tetap aktif dalam satu looks adalah tren fashion sportswear.

Penggunanya dapat dengan mudah memperluas cakupan gaya kasual dan nyaman serta trendy di saat yang bersamaan. Pakaian yang bergaya sporty pun bertransformasi menjadi street style. Umumnya, sportswear mencakupi pakaian kontemporer street style seperti hoodie, jaket bomber, legging, sepatu sneakers, dan lainnya.

Meskipun sebenarnya tren sportswear ini terinspirasi dari fashion hip hop pada era 1990an dan dapat dilihat dari banyaknya gaya busana saat itu yang menggunakan jaket bomber dan topi baseball.

Untuk memiliki gaya streetwear, biasanya penggunanya memakai pakaian yang cenderung nyaman dan kasual. Menggunakan hoodie yang dipadukan dengan celana jeans dan sepatu sneakers, atau mengkolaborasikan jaket bomber, jeans, dan ankle boots.

Sekadar mengenakan kaus kebesaran, legging atau kaus kaki panjang dan sepatu sneakers juga dapat memberikan street fashion style yang simpel. Nav Gil, editor dari Hypebaesays mengatakan tren streetwear ke depannya akan sulit diprediksi. "Streetwear selalu ada momennya. Namun apakah brand-brand ternama akan tetap memproduksi oversized hoodie terus menerus? Mungkin saja," katanya.

Sebuah platform global fashion, it'sLyst pun menyebutkan bahwa tren streetwear ini semakin menjamur. Bahkan data dari it'sLyst mengatakan bahwa orang-orang saat ini lebih banyak yang mencari brand streetwear mulai dari yang harganya terjangkau hingga brand mahal.

Hal ini membuktikan bahwa streetwear semakin hari semakin populer. Brand-brand kenamaan pun tidak sedikit yang menggandeng selebriti papan atas untuk ikut terlibat dalam meluaskan streetwear ini. Mulai dari Kanye West dengan brandnya Yeezy, Rihanna's Fenty yang berkolaborasi dengan Puma, serta Bella Hadid untuk Nike, dan masih banyak lainnya.

"Streetwear semakin tidak bisa dipisahkan dari budaya pop dan sudah menjadi hal yang besar dan de facto untuk selebritis tentang berpakaian," tutur Alec Leach editor fashion dari High Snobiety dikutip dari Clique. gma/R-1

Mendapat Dukungan Bekraf

Karya anak bangsa di bidang fashion kembali mendapatkan dukungan pemerintah untuk memasuki kancah internasional. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memfasilitasi lima brand lokal di pameran streetwear terbesar Agenda Show, di Long Beach, California, Amerika Serikat pada 28 hingga 30 Juni 2018 mendatang.

Agenda Show merupakan sebuah pameran fashion khusus kategori streetwear, action sport, denim, footwear, surfing, dan skate. Sejak pertama kali digelar pada 2003, Agenda Show sukses telah dihadiri oleh lebih dari 10 ribu pengunjung dari berbagai negara, mulai dari buyers, distributor, dari Amerika Serikat dan 50 negara lainnya di dunia.

"Keikutsertaan ini mencerminkan salah satu upaya Bekraf untuk terus meningkatkan fashion sebagai sektor unggulan Bekraf di Indonesia," kata Joshua Puji Mulia Simandjuntak, Deputi Pemasaran Bekraf.

Ia berharap dengan dukungan ini, industri fashion streetwear di Indonesia dapat semakin berkembang dengan pesat. Menurut data Outlook Ekonomi Kreatif 2017 yang diterbitkan oleh Bekraf, subsektor fashion merupakan salah satu sub sektor Bekraf dengan nilai pendapatan terbesar yaitu senilai 166 triliun rupiah.

Secara umum, nilai ekspor produk fashion Indonesia sendiri pada 2015 mencapai 10,90 miliar dollar AS, mengalami peningkatan sebesar 1,84 persen dibandingkan ekspor di tahun sebelumnya.

Nilai tersebut menjadikan subsektor fashion sebagai salah satu industri yang sangat penting untuk ekonomi kreatif. Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor terbesar produk fashion Indonesia dengan nilai sebesar 4,72 miliar dollar AS.

Sementara Jepang dan Jerman menempati posisi kedua dan ketiga dengan nilai ekspor sebesar 943,6 juta dollar AS dan 701 juta dollar AS. Komoditas terbesar produk fashion ke Amerika Serikat berasal dari industri pakaian jadi dari tekstil.

Dalam Agenda Show 2018, Bekraf akan membawa lima brand lokal yang telah melewati tiga tahapan kurasi oleh para kurator seperti Khairiyyah Sari, Hanafie Akhmad, Syahmedi Dean, dan Febe Riyanti Siahaan.

"Masyarakat cukup antusias dengan acara ini, ratusan peserta ikut berpartisipasi dengan berbagai produk mereka. Setelah melalui tiga tahapan kurasi, terpilihlah lima brand yang dirasa tepat," ujar Khairiyyah Sari.

Kelima brand tersebut adalah Elhaus dengan modern menswear dan denim, Paradise Youth Club dengan inspirasi gaya skate dan musik ala 90an, OldBlueCo yang fokus pada produksi denim, Monstore yang memiliki koleksi unisex, apparel, dan home, serta Potmeetspop asal Bandung yang berkreasi dengan aneka denim dengan rancangan modern. gma/R-1

Komentar

Komentar
()

Top