Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Gawat! UNESCO Peringatkan Wilayah Ini Kemungkinan Diterjang Tsunami Dahsyat, Ada Indonesia?

Foto : Reuters/Mainichi Shimbun

Saat tsunami di pinggir laut Miyako dari muara Heigawa setelah gempa besar berkekuatan 9,1 tahun 2011 melanda Jepang

A   A   A   Pengaturan Font

Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) memperingatkan kota-kota di Mediterania seperti Marseille, Alexandria dan Istanbul dengan kemungkinan hampir 100 persen dihantam gelombang lebih dari satu meter dalam rentang waktu 30 tahun kedepan.

Masyarakat di pesisir Mediterania berisiko diterjang tsunami seiring naiknya permukaan air laut. Peringatan UNESCO ini mengingat masih banyaknya masyarakat Mediterania yang belum menyadari bahaya dan cenderung meremehkan bencana yang kerap meluluhlantakkan daratan di sekitar Pasifik dan Samudra Hindia tersebut.

Oleh sebab itu, UNESCO mengajak lima wilayah di kawasan Mediterania seperti Marseille, Alexandria, Istanbul, juga termasuk Cannes dan Chipiona bergabung dengan 40 kota pada program "Tsunami-Ready" tahun depan.

Program "Tsunami-Ready" merupakan salah satu upaya UNESCO dalam memberikan edukasi dan kesiapsiagaan terhadap wilayah-wilayah yang beresiko terjadi tsunami pada tahun 2030. "Tsunami-Ready" menjadi program yang diluncurkan jelang konferensi kelautan PBB di Lisbon minggu depan. Harapannya dengan program ini wilayah tersebut sudah terbekali informasi dalam mengahadapi bahaya gelombang besar.

Menurut ahli Tsunami di UNESCO, Bernardo Aliaga, tsunami 2004 dan 2011 adalah peringatan. Dengan perjalanan panjang ini, masih ditemukan kesenjangan dalam kesiapsiagaan dan pihaknya perlu memastikan bahwa peringatan ini dapat dipahami oleh komunitas yang tergabung dalam "Tsunami-Ready".

Seperti yang kita ketahui tsunami besar pernah terjadi pada 26 Desember 2004 di Aceh. Gempa bumi bawah laut berkekuatan 9,3 Skala Richter di Samudra Hindia menimbulkan tsunami setinggi 30 meter. Tak hanya Aceh, wilayah-wilayah dipesisir Samudra Hindia juga terkena imbasnya. Akibatnya sekitar 230.000 orang meninggal dunia di 14 negara.

Sedangkan gempa bumi dan tsunami pada tahun 2011 yang mencapai ketinggian hampir 40 meter menewaskan 18.000 orang di Jepang. Sejak tsunami Samudra Hindia pada 2004, Unesco's Pacific Tsunami Warning Centre yang berpusat di AS telah menerima setidaknya 125 alarm peringatan tsunami.

Saat ini terdapat 12 pusat peringatan tsunami yang mencakup sebagian besat lautan, termasuk Mediterania. Pusat peringatan termasuk lima di Mediterania dan Atlantik timur laut, termasuk Yunani, Turki, Italia, Prancis, dan Portugal.

"Pihak berwenang di Alexandria, Istanbul, Marseille, Cannes dan Chipiona sedang mengerjakan kesiapsiagaan "Tsunami-Ready", termasuk pemasangan rambu dan prosedur evakuasi, serta rencana untuk memperingatkan wisatawan" kata Aliaga seperti yang dilansir dari Guardian.

"Kami ingin 100 persen masyarakat, bisa siap dalam mengahadapi bahaya tsunami tahun 2030, Mereka akan memiliki peta evakuasi, mereka akan melakukan latihan dan mereka sudah memiliki peringatan 24 jam," katanya.

Alarm peringatan tsunami akan muncul 10 menit pasca gempa melalui pengeras suara hingga pesan Whatsapp. Apabila tsunami lokal maka alarm akan bebunyi maksimal 20 menit sebelum gelombang pertama datang. Gelombang kedua lebih besar dan datang 40 menit setelah gelombang pertama. Diharapkan masyarakat memiliki waktu untuk melarikan diri.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Padnya Meisra Diliana

Komentar

Komentar
()

Top