Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gawat! Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Klaim Rusia Sulit Bahkan Konfrontatif saat Diajak Negosiasi, Kode Perang akan Terus Berlanjut?

Foto : Reuters

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan, pembicaraan untuk menghentikan perang dengan Rusia sulit. Bahkan, untuk mencapai perundingan tersebut terkadang konfrontatif.

"Kami melanjutkan pembicaraan di tingkat yang berbeda untuk mendorong Rusia ke arah damai, Delegasi Ukraina berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut setiap hari. Itu (negosiasi) sangat sulit, kadang konfrontatif," kata Zelensky, dikutip dari Reuters, Kamis (24/3).

Zelensky mengakui, sejauh ini proses negosiasi selangkah demi selangkah mengalami kemajuan meski sulit dan penuh konfrontatif.

Ukraina terus digempur sejak Rusia melancarkan invasinya sejak 24 Februari lalu. Meski perundingan telah beberapa kali digelar, kedua negara belum menemukan titik terang untuk mengakhiri perang.

Serangan terus terjadi setiap hari di sejumlah kota di Ukraina salah satunya di Mariupol. Salah satu pejabat setempat mengatakan, ledakan terdengar setiap sepuluh menit.

Zelensky turut buka suara terhadap kondisi warganya yang berada di Mariupol. Ia menyampaikan, terdapat 100 ribu warganya dalam kondisi memprihatinkan.

"Mulai hari ini, ada sekitar 100 ribu penduduk kota dalam kondisi tak manusiawi, diblokir sepenuhnya, tanpa makanan, tanpa air, tanpa obat-obatan, (mereka) menjadi sasaran penembakan, sasaran bombardir," ucapnya.

Ia juga menuduh Rusia mencuri 11 bus yang digunakan untuk mengevakuasi warga di Mariupol. Menurutnya, tentara Rusia mengambil alih bus tersebut untuk dibawa ke lokasi rahasia.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menilai kota di Israel yakni Yerusalem menjadi tempat yang ideal untuk menggelar negosiasi bersama Rusia. Ini bertujuan untuk mengakhiri ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, terlebih Israel memiliki hubungan diplomatik yang baik dengan kedua negara tersebut.

Zelensky mengatakan, sejauh ini Perdana Menteri Israel Naftali Bennett berupaya menengahi konflik di Eropa Timur tersebut. Ia pun mengucapkan rasa terima kasih kepada Bennett atas upaya tersebut.

"Kami berterima kasih atas setiap upaya ini. Jadi ke depan atau lain waktu, kami bisa memulai pembicaraan dengan Rusia, mungkin di Yerusalem. Ini (Yerusalem) adalah tempat yang tepat untuk mencari perdamaian, jika memungkinkan," kata Zelensky dikutip dari AFP, Rabu (23/3).

Seperti diketahui, Bennett telah berkomunikasi melalui sambungan telepon dengan Zelensky dan Putin. Bahkan, ia juga telah mengadakan pertemuan dengan Putin di Kremlin selama tiga jam pada 5 Maret lalu.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top