Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gawat Keadaan Makin Memanas! Rusia Peringatkan Barat Stop Serangan Siber atau Tidak Bakal Terjadi Hal Mengerikan Ini, Perang Dunia Ketiga?

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Rusia menyentil negara Barat perihal serangan siber yang marak dilakukan kepada beberapa website penting milik pemerintah. Kabarnya, website Kementerian Perumahan Rusia diretas oleh hacker Barat.

Sejumlah hacker dari Barat tersebut meretas website Kementerian Perumahan Rusia dan mengubah tampilan dengan tulisan 'Kemuliaan untuk Ukraina'. Tulisan tersebut ditulis dalam bahasa Ukraina.

Kementerian Perumahan, beberapa website strategis milik lembaga Rusia yang didalamnya media tak luput dari serangan hacker.

Rusia pastikan, mereka tidak akan tinggal diam terhadap serangan siber tersebut. Keterangannya, ada konsekuensi serius jika peretasan terus dilakukan.

"Yakinlah, Rusia tidak akan membiarkan tindakan agresif tidak terjawab," ujar Kementerian Luar Negeri Rusia dilansir dari Reuters, Jumat (10/6).

"Semua langkah akan kami ukur, ditargetkan sesuai dengan undang-undang dan hukum internasional kami," tambah mereka.

Kemlu Rusia memaparkan, ancaman terburuk yakni perang militer dengan negara Barat.

"Militerisasi ruang informasi oleh Barat dan upaya untuk mengubahnya menjadi arena konfrontasi antarnegara, sangat meningkatkan ancaman perang militer secara langsung. Ada konsekuensi yang tak terduga," ujar Kemlu Rusia.

Belakangan, Presiden rusia Vladimir Putin menyebutkan jumlah serangan siber di Rusia telah meningkat beberapa kali lipat pada Mei lalu. Dirinya meminta keamanan IT diperkuat.

Serangan siber yang ditujukan ke Rusia semakin marak setelah mereka menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022. Serangan hacker tersebut seringkali menampilkan informasi yang bertentangan dengan alasan Rusia menyerang Ukraina.

Rusia serang Ukraina dengan dalih operasi militer khusus untuk melucuti senjata dan melindunginya dari fasis. Ukraina dan negara-negara Barat menolak klaim Rusia sebagai alasan untuk invasi ilegal.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top