Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gawat! Akhirnya Washington Turun Tangan, Intelijen AS Berikan Dukungan Ukraina dalam Bunuh Jenderal Mengerikan dan Antisipasi Rencana Pertempuran Rahasia di Wilayah Ini

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Intelijen negara AS telah membantu Ukraina untuk membunuh jenderal Rusia, yang dilaporkan The New York Times. Pertolongan penargetan dari AS merupakan bagian dari upaya rahasia pemerintahan Joe Biden demi memberikan intelijen medan perang real-time ke Ukraina.

Intelijen tersebut telah meliputi langkah antisipasi pergerakan pasukan Rusia, di mana menurut AS, Moskow memiliki rencana pertempuran rahasia di wilayah Donbas di Ukraina timur, kata para pejabat. Sejumlah pejabat menolak untuk mendetil berapa banyak jenderal yang tewas akibat bantuan AS.

Meski sejauh ini pejabat Ukraina mencatatkan pihaknya telah membunuh sekitar 12 jenderal Rusia di garis depan.

AS sudah memiliki fokus pada penyediaan lokasi dan rincian lain perihal markas bergerak militer Rusia, yang sering berpindah-pindah. Pejabat Ukraina telah menghimpun informasi geografis itu dengan intelijen mereka sendiri untuk melakukan serangan artileri dan serangan lain yang telah membunuh jenderal Rusia.

Fungsi tugas intelijen adalah bagian dari peningkatan aliran bantuan AS yang mencakup senjata yang lebih berat dan bantuan puluhan miliar. Bantuan intelijen AS untuk Ukraina memiliki efek yang menentukan di medan perang, mengonfirmasi target yang diidentifikasi oleh militer Ukraina dan mengarahkannya ke target baru.

Pertolongan aliran intelijen yang dapat ditindaklanjuti tentang pergerakan pasukan Rusia yang diberikan AS kepada Ukraina memiliki beberapa preseden. Awal mula gagal masuk ke Kyiv di awal perang, Rusia sudah mencoba untuk berkumpul kembali, dengan dorongan yang lebih terkonsentrasi di Ukraina timur yang terlihat bergerak perlahan dan tidak merata.

Pemerintah AS sudah berusaha untuk merahasiakan sebagian besar rahasia intelijen medan perang, karena takut itu akan dilihat sebagai eskalasi dan memprovokasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke dalam perang yang lebih luas.

Kemudian, pejabat AS tidak akan memaparkan bagaimana mereka memperoleh informasi di markas besar pasukan Rusia, karena takut membahayakan metode pengumpulan mereka. Meski selama perang, badan intelijen AS telah memakai berbagai sumber, termasuk satelit rahasia dan komersial untuk melacak pergerakan pasukan Rusia.

Menteri Pertahanan Lloyd J Austin III menjawab lebih jauh dengan mengatakan pada bulan lalu bahwa bagiannya ingin melihat Rusia melemah ke tingkat yang tidak dapat melakukan hal-hal seperti yang telah dilakukan dalam menginvasi Ukraina. Ditanya tentang intelijen yang diberikan kepada Ukraina, John F Kirby, juru bicara Pentagon, menyebutkan mereka tidak akan berbicara secara rinci tentang informasi itu.

Namun demikian Kirby mengakui bahwa AS memberi Ukraina informasi dan intelijen yang dapat digunakan untuk membela diri.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top