Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gara-gara Komentar Antisemit, Kanye West Putus Kerjasama dengan Adidas

Foto : newsweek

Kanye West saat di London pada 26 September 2022. Foto inset logo Instagram di ponsel. Musisi ini kembali ke Instagram setelah akunnya diblokir akibat komentar-komentar antisemitnya.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kanye West telah kembali ke Instagram hampir tiga minggu setelah akunnya terkunci lantaran komentar-komentar antisemitnya.

Rapper dan perancang fesyen yang mengubah namanya secara legal menjadi Ye, dilarang mengunggah apapun di platform Instagram pada 9 Oktober. Sejumlah kerjasama bisnis diputus sejak ia mengeluarkan komentar antisemit.

West (45) menyebut perubahan peruntungannya dalam salah satu unggahannya pada Rabu malam, ia menyampaikan pesan kepada Ari Emanuel, CEO agensi talent powerhouse Endeavor yang mengkritik "kebencian"-nya dalam sebuah artikel koran.

Di koran itu, berjudul "Ujaran Cinta", Ye menulis: "Saya merugi 2 miliar dolar dalam satu hari dan saya masih hidup. Ini adalah ujaran cinta. Saya masih mencintai kalian. Tuhan masih mencintai kalian. Uang bukanlah saya. Masyarakatlah siapa saya."

Kontroversi Ye bulan ini dimulai saat pagelaran busana Yeezy pada 3 Oktober di Paris. Ye muncul mengenakan kaus bertuliskan "White Lives Matter", sebuah slogan yang biasa digunakan kaum supremasi kulit putih seperti penentangnya dari gerakan "Black Lives Matter".

Setelah blunder itu, West membagikan sebuah gambar yang tampaknya sebuah pesan teks dengan Sean "Diddy" Combs, yang merespons keberatan sang rapper dengan mengatakan ia akan menunjukkan pada orang Yahudi yang bilang pada Anda untuk memanggil saya bahwa tidak ada seorang pun yang bisa mengancam dan mempengaruhi saya."

Setelah West menghapus unggahannya yang membuat akun Instagramnya ditutup, musisi ini tetap membagikan pemikirannya di Twitter. Ia mencuit pernyataan-pernyataan antisemit yang kini juga sudah dihapus.

Pernyataan antisemitnya membuat akun Instagram dan Twitternya dikunci. Tetapi ia membuat pernyataan yang sama dalam interview selanjutnya, yang membuat sejumlah bisnis menghentikan kerjasama dengannya.

Pada 19 Oktober, Emanuel menulis dalam editorial di Financial Times bahwa mereka yang terus bekeja sama dengan West artinya memberi panggung bagi ujaran kebenciannya. Tidak ada toleransi di mana pun bagi antisemitisme West. Ini sebuah momen dalam sejarah di mana taruhannya naik dan terbuka tentang nilai-nilai kita, dan menghidupkannya adalah penting. Diam dan tidak beraksi bukanlah sebuah pilihan."

Selama episode podcast 'Drink Champs', Ye menegaskan bahwa Adidas tidak akan memutus kerjasamanya. Dia telah bekerja sama dengan raksasa pakaian olahraga itu pada koleksi sepatu sneakers Yeezy sejak 2015.

Adidas justru menyatakan kebalikannya pada Selasa lalu ketika perusahaan ini mengumumkan untuk mengakhiri hubungan bisnis dengan West.

Perusahaan ini mengatakan kepada Newsweek dalam sebuah pernyataan bahwa "pihaknya tidak mentoleransi antisemitisme dan segala bentuk ujaran kebencian. Komentar dan aksi Ye belakangan ini tidak dapat diterima, berbahaya dan penuh kebencian, dan itu melanggar nilai-nilai perusahaan tentang keberagaman dan inklusivitas, keadilan dan saling menghormati.

Forbes melaporkan, akhir dari hubungan bisnis itu menyebabkan kekayaan bersih Ye anjlok dari 2 miliar dolar menjadi 400 juta dolar.

Pada Rabu, perusahaan sepatu Skechers mengumumkan, Ye diusir dari kantor pusat perusahaan itu di Los Angeles setelah Ye muncul tanpa diundang.

Dalam sebuah pernyataan, Skechers mengatakan, Ye datang tanpa pemberitahuan dan tanpa undangan di salah satu kantor perusahaan Schechers di LA.

"Schechers tidak berniat dan tidak bermaksud bekerja sama dengan West. Kami mengutuk pernyataannya yang memecah belah dan tidak mentoleransi antisemitisme atau ujaran kebencian apa pun. Perusahaan menekankan kembali bahwa West muncul tanpa pemberitahuan dan tanpa undangan ke kantor-kantor perusahaan Schechers."


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top