Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Urai Kemacetan l Angkutan Umum Harus Diperbanyak

Ganjil-Genap Tol Jagorawi Pangkas Waktu Tempuh

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kendaraan pribadi kelompok masyarakat yang menikmati penerapan sistem ganjil-genap sudah

JAKARTA - Penerapan kebijakan ganjil-genap Tol Jagorawi berdampak pada peningkatan kecepatan kendaraan sehingga waktu tempuh menuju Jakarta lebih singkat.

"Ini luar biasa, kepadatan berkurang, kecepatan bisa lebih baik, waktu tempuh menjadi lebih cepat. Perjalanan lebih cepat itu rata-rata bisa kecepatan 90-100 km per jam di Tol Jagorawi, artinya di sini ada kecepatan maksimal yang bisa didapat. Ini sangat membantu para pengguna untuk mendapatkan waktu perjalanan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum ada ganjil-genap," kata pengamat Transportasi Yayat Supriatna, di Jakarta, Jumat

Dia mengatakan dengan diberlakukannya kebijakan ganjil-genap tol Jagorawi terjadi peningkatan kecepatan kendaraan sehingga waktu tempuh yang diperlukan untuk menuju Jakarta lebih singkat.

Namun, menurut dia, masih terjadi kepadatan khususnya di ruas Tol Dalam Kota sebagai imbas pertemuan dari arah Bekasi dan Bogor, tetapi kepadatan di di ruas Tol Dalam Kota sudah lebih baik.

"Harus diakui kita masih punya bottleneck-nya itu di ruas Tol Dalam Kota. Tapi intinya di dalam kecepatan, di Tol Dalam Kota relatif cukup baiklah, tidak separah dulu. Memang masih ada kepadatan tapi hanya pada beberapa titik saja. Terlebih masih ada pemberlakuan contraflow di Tol Dalam Kota mulai Cawang hingga Semanggi, itu sangat membantu," katanya.

Yayat menambahkan dari Bogor ke Grogol di Jakarta ia hanya perlu waktu satu jam.

Menurut dia, waktu tempuh ini dulu hanya didapat pada waktu malam hari ataupun pada hari libur. Yayat juga mengajak masyarakat untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya mengatasi kemacetan di Ibu Kota.

Dia mengimbau masyarakat yang terdampak kebijakan ini mendukung dengan beralih dari angkutan pribadi ke angkutan umum, termasuk masyarakat yang mengeluhkan kepadatan di jalan arteri.

Yayat memastikan kebijakan ini sudah berlandaskan asas keadilan, selain kebijakan ini dilakukan secara situasional dari pukul 06.00 hingga pukul 09.00, masyarakat pengguna kendaraan pribadi bisa merasakan dampak kebijakan ini secara bergantian, terlebih pemerintah dalam hal ini telah berupaya menyediakan angkutan umum yang layak di titik-titik tertentu.

Angkutan Umum

Soal angkutan umum, Yayat berharap pemerintah menambah jumlah armada angkutan umum. Hal lainnya soal tarif parkir kendaraan pribadi di titik-titik yang telah ditentukan juga perlu dibuat lebih murah.

Menurut dia, dengan begitu masyarakat akan lebih tertarik untuk berpindah ke angkutan umum, karena biaya yang dikeluarkan masyarakat akan lebih murah jika menggunakan angkutan umum.

Lebih lanjut Yayat mengungkapkan perlu ada percepatan pembangunan infrastruktur transportasi seperti proyek jalur double-double track kereta api hingga Cikarang, proyek LRT, proyek Tol Jakarta-Cikampek layang (elevated), dan proyek Tol Becakayu.

Selain itu jalur khusus angkutan umum bus di ruas tol perlu benar-benar dibuat seperti jalur Trans Jakarta yang sudah ada sekarang.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambut baik respon positif pengamat transportasi soal keberhasilan uji coba ganjil-genap di Gerbang Tol Cibubur 2 ruas Tol Jagorawi

Selanjutnya, Menhub berkomitmen akan terus mengevaluasi kebijakan ganjil-genap baik di Tol Jagorawi maupun di Tol Jakarta-Tangerang sebelum kebijakan ini diberlakukan secara penuh. Terkait rencana tersebut Menhub akan berkomunikasi dengan para pengamat terkait agar saat pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik.

Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top