Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemimpin Nasional -- Warga Desa Seger Sambut Luar Biasa saat Ganjar Nginap di Rumah Warga

Ganjar Tegaskan Kenaikan Harga Sembako Perlu Intervensi

Foto : ANTARA/Anita Permata Dewi

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo di Pasar Induk Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (16/1).

A   A   A   Pengaturan Font

PEKALONGAN - Calon Presiden (Capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengungkapkan soal keluhan para pedagang di Pasar Induk Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, yang ditemuinya, seputar harga sembako yang tak kunjung turun dan masih tinggi.

"Pertanyaan (para pedagang) masih sama kenapa harga beras tidak turun-turun, harga cabai, tomat yang hari ini naik," kata Ganjar Pranowo di Pasar Induk Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (16/1).

Pihaknya mengatakan bahwa kenaikan harga sembako ini membutuhkan intervensi pemerintah daerah terkait. "Kalau kita lihat cabai, rawitnya masih agak tinggi, tapi (harga) cabai hijau-nya sudah turun. Memang butuh intervensi. Biasanya pemda akan melakukan pantauan dengan tim pengendali daerah kalau situasinya sudah seperti ini cepat, segera diintervensi. Apakah intervensinya itu mencari sumber daya dari tempat lain untuk operasi pasar atau dengan cara lain," katanya.

Pada hari ke-50 kampanye, Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo blusukan di Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Batang, Jawa Tengah, untuk mengamankan suara di Jawa Tengah.

"Jatim lumbung suara seperti di Jateng. Itu harus kita jaga jangan sampai diambil orang. Saya ingin memastikan suara kita utuh, solid, dan bertambah," kata calon presiden yang diusung oleh PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura ini.

Sebelumnya, Ganjar bermalam di salah satu rumah warga di Desa Seger, Karang Anyar, Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (15/1) malam. "Saya ke sini mau silaturahim dengan panjenengan. Angsal mboten? Saya insya Allah mau menginap di desa ini, boleh tidak?" tanya Ganjar Pranowo yang dijawab serentak oleh warga, "Boleh,".

Ganjar kemudian bertanya lagi apakah perlu membayar untuk menginap. "Tidak (bayar)," seru warga.

Warga Desa Seger sangat antusias dengan kedatangan mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut ke desa mereka.Mereka berebut mendekati Ganjar Pranowo untuk bisa melihat dari dekat maupun menyalaminya.

Rintik hujan gerimis pada malam itu tidak membuat warga desa urung menyambut pria berambut putih itu.

Ganjar Pranowo menceritakan bahwa pihaknya bukan pertama kali mengunjungi desa tersebut. "Setidaknya dulu pada saat saya menjadi Anggota DPR pernah ke sekitar sini. Sama ketika terjadi bencana, waktu itu ke jalan daerah utara. Jadi banyak sekali daerah-daerah rawan longsor. Tentu saja hari ini saya datang ke sini tidak dalam rangka bencana, tapi saya mau silaturahim," katanya.

Penegakan Hukum

Terpisah, Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan bahwa penegakan hukum dan keadilan menjadi prioritas utama pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam menjalankan pemerintahan jika terpilih pada Pilpres 2024.

"Ganjar-Mahfud itu melihat bahwa yang paling penting di Indonesia saat ini adalah penegakan hukum dan keadilan, itu tema utamanya," ujar Mahfud saat bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, ibu-ibu pengajian, dan guru sekolah se-Kabupaten Langkat di Pangkalan Berandan, Langkat, Sumatera Utara, Senin.

Mahfud mengemukakan bahwa upaya meningkatkan kesejahteraan, ekonomi, pendidikan, hingga kelautan akan berjalan baik kalau hukum ditegakkan dengan benar. "Oleh sebab itu, kita jadikan penegakan hukum itu sebagai sarana membangun kesejahteraan rakyat," ucapnya.

Ia mengatakan terdapat dua hal dalam penegakan hukum, yakni ofensif atau dengan cara keras dan defensif atau melindungi. "Kenapa? Karena pelanggaran hukum itu terjadi ke atas di kalangan pejabat, KKN, oligarki, pengusaha itu berkolusi untuk melakukan perampasan atas hak-hak rakyat. Oleh sebab itu, kepada mereka ini harus tegas. Kita harus ofensif kalau bicara perang," katanya.

Sementara kepada rakyat kecil, Mahfud mengatakan akan diberikan perlindungan atau defensif. Tidak boleh ada lagi perampasan tanah rakyat dan tanah adat. "Oleh sebab itu, yang di atas yang suka melakukan korupsi itu kita sikat dengan ofensif, yang di bawah kita lindungi dengan defensif, kita berikan perlindungan hukum," tuturnya.

Di akhir acara, Mahfud menitip pesan untuk disampaikan kepada keluarga dan handai taulan di rumah agar memilih calon pemimpin yang paling tepat dengan hati nurani.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top