Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepemimpinan Nasional

Ganjar Diminta Susun Program untuk Bangun Ketahanan Pangan

Foto : ISTIMEWA

DWI ANDREAS SANTOSO Guru Besar IPB - Presiden Indonesia ke depan memiliki tugas penting untuk menggenjot produksi pangan karena ketimpangan antara yang kita ekspor dan impor itu makin melebar.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bakal calon presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, diminta untuk menyusun program terperinci dalam upaya membangun ketahanan pangan nasional di Indonesia.

"Presiden Indonesia ke depan memiliki tugas penting untuk menggenjot produksi pangan karena ketimpangan antara yang kita ekspor dan impor itu makin melebar. Ada beberapa hal yang teramat penting yang jarang disentuh," kata Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santoso, dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (25/9).

Seperti dikutip dari Antara, Andreas mengemukakan hal itu terkait dengan pernyataan Ganjar dalam forum kebangsaan di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI), Senin (18/9), yang mengungkap tiga strategi utama untuk meningkatkan ketahanan pangan.

Pertama, tambah Andreas, aktivasi birokrasi untuk memantau ketersediaan suplai dan permintaan. Kedua, menggenjot sentra produksi bahan pokok. Ketiga, menyeimbangkan neraca ekspor dan impor pangan.

Andreas menyoroti niat Ganjar menggenjot sentra produksi bahan pokok karena hingga saat ini belum ada presiden yang sukses menggenjot produksi sehingga Indonesia memiliki kedaulatan pangan. Salah satu indikasi adalah impor gandum yang terus membengkak dari tahun ke tahun.

Andreas juga meminta langkah-langkah konkret Ganjar untuk menyeimbangkan neraca impor dan ekspor pangan. Saat ini, Indonesia juga mengimpor sejumlah komoditas pangan penting untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Selain itu, Andreas berharap agar petani tidak dipinggirkan karena akan membuat produksi pangan akan makin menurun dan impor akan meningkat.

Kemandirian Pangan

Untuk diketahui, selama memimpin Jawa Tengah, Ganjar membangun kemandirian pangan. Saat ini ada 282 desa mandiri pangan di provinsi tersebut. Pada tahun 2019, Jateng sempat jadi lumbung padi terbesar nasional dengan produksi 9,65 ton gabah kering giling (GKG).

Sepanjang 2020-2021, peningkatan ekspor komoditas pertanian Jateng tercatat 8,3 triliun rupiah atau tertinggi di seluruh Indonesia jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya.

Ekpor komoditas Jateng bahkan sampai ke Mesir, Italia, Jepang, dan Korea Selatan. Capaian itu membuat Jateng mendapatkan penghargaan Abdi Bakti Tani pada tahun 2021.

Pada era kepemimpinan Ganjar, Jateng juga memunculkan tren pertanian organik yang ramah lingkungan. Hal itu ditandai dengan lahirnya petani-petani milenial, yaitu dari sekitar 3.000.000 petani di Jateng, 33,7 persen di antaranya ialah petani dari kalangan milenial yang tergolong melek teknologi.

Apa yang menjadi program Ganjar ini sejalan dengan apa yang menjadi fokus PDIP. Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, menyatakan isu tentang pangan menjadi fokus pembahasan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di Jakarta, 29 September-1 Oktober 2023.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top