Ganjar dan Mahfud Harus Wujudkan Cita-cita Bung Karno Bangun IKN di Kalimantan
GANJARMAHFUD DAFTAR KE KPU I Bakal calon presiden Ganjar Pranowo dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD menyapa pendukungnya usai mendaftarkan diri sebagai peserta Pilpres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (19/10). Pasangan yang diusung koalisi PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura tersebut mendaftarkan diri sebagai peserta pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD diharapkan melanjutkan program-program pemerintah yang sudah digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Apalagi keputusan untuk memindahkan IKN sudah diperkuat dengan undang-undang sehingga pemerintah wajib untuk menjalankan perintah konstitusi tersebut. Apalagi IKN adalah wujud nyata dari visi besar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang tidak hanya Jawa sentris.
Aktivis Kebangsaan Yogyakarta, Widihasto Wasana Putra, saat diminta pendapatnya mengenai pasangan yang diusung koalisi Partai PDI Perjuangan, PPP, Perindo, dan Hanura itu mengatakan kalau Sultan Hamengku Buwono X malah menyatakan NKRI itu bukan hanya negara kepulauan.
"NKRI itu negara maritim, dan sebagai negara maritim, pembangunan infrastruktur di semua wilayah harus setara dan kemudian dihubungkan lewat lautan, bersatu tanah dan air dalam kesetaraan," papar Widihasto.
IKN, menurut Widihasto, adalah cita-cita besar pendiri Republik, Bung Karno yang mengangankan Ibu Kota Indonesia berada di Kalimantan di mana secara geografis berada persis di tengah-tengah Indonesia Raya. Selain itu, Kalimantan juga relatif terbebas dari Ring of Fire.
Selain itu dalam mewujudnya peradaban-peradaban Nusantara, Kutai Kartanegara yang berada di Kalimantan adalah salah satu kerajaan tertua yang dari sanalah kemudian lahir kerajaan-kerajaan lain di seluruh Nusantara.
"Secara simbolik IKN juga akan mengawali kejayaan Nusantara dalam hubungan yang adil antara barat dan timur, termasuk di dalamnya soal energi hijau, hilirisasi berbasis energi hijau, semua bisa diawali dari Ibu Kota Negara Nusantara," papar Widihasto.
Pemerataan Pembangunan
Sementara itu, pengamat Komunikasi Politik Universitas Bina Nusantara (Binus) Malang, Frederik M. Gasa, mengatakan pemilihan Mahfud MD sebagai calon wapres mendampingi Ganjar Pranowo tentu menjadi menarik untuk diperbincangkan dalam ruang-ruang publik.
"Tidak terlalu mengagetkan karena sebelumnya Mahfud MD sudah masuk dalam bursa sosok cawapres yang ideal untuk mendampingi Ganjar. Yang perlu ditunggu selanjutnya adalah soal komitmen keduanya dalam meneruskan atau melanjutkan program-program baik yang selama ini memberikan keuntungan pada masyarakat," kata Frederik.
Salah satu isu yang paling sering dibicarakan saat ini adalah terkait keberlanjutan pembangunan IKN, serta program hilirisasi yang sangat gencar.
Mengenai pembangunan IKN, tentu tidak semata-mata dilihat dari aspek pembangunan fisik, namun dibaliknya, secara filosofis dipandang sebagai upaya untuk melakukan pemerataan pembangunan baik fisik maupun manusianya.
"Keberlanjutan pembangunan IKN menjadi salah satu tolok ukur semua pasangan calon, termasuk Ganjar-Mahfud, dalam melakukan 'keseimbangan' (terutama ekonomi) bagi semua wilayah di Indonesia," paparnya.
Komitmen di bidang hukum, tentu semua orang berharap banyak dari pasangan ini mengingat basic knowledge keduanya adalah hukum. "Supremasi hukum tentu harus tegak lurus dan diharapkan bisa segera menyelesaikan masalah lain yang masih belum teratasi," ungkap Frederik.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya