Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemimpin Nasional -- Di Rengasdengklok, Ganjar Ungkap Pentingnya Peran Kaum Muda

Ganjar Bakal Terapkan Satu Data Indonesia dengan KTP Sakti

Foto : ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

Kunjungi rumah sejarah -- Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kiri) bersama istri Siti Atikoh mengunjungi Rumah Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat, Jumat (15/12). Rumah Rengasdengklok adalah rumah milik petani keturunan Tionghoa Djiauw Kie Siong merupakan saksi sejarah ketika Soekarno dan Hatta diculik para pemuda untuk segera mengumumkan kemerdakaan Indonesia.

A   A   A   Pengaturan Font

KARAWANG - Calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyatakan dirinya bakal menerapkan sistem Satu Data Indonesia bagi masyarakat melalui program kerja Kartu Tanda Penduduk atau KTP Sakti apabila terpilih menjadi presiden pada 2024.

Menurut Ganjar, dengan KTP Sakti masyarakat dapat mengakses berbagai bantuan pemerintah dengan lebih mudah. "Sehingga jaminan-jaminan selama ini ada dengan berbagai identitas satu-per satu, nanti bisa kita satukan dalam satu KTP dan kita sebut satu KTP Sakti," kata Ganjar usai silaturahmi dengan caleg dan partai politik pengusung di Perum Graha Puspa Karangpawitan, Karawang, Jawa Barat, Jumat (15/12).

Ganjar mengatakan KTP Sakti merupakan sebuah kartu yang dipegang masyarakat untuk mendapatkan akses program. Nantinya mereka yang berhak mendapatkan bantuan bisa ada dalam satu data dan dikelola oleh pemerintah. "KTP Sakti ini merepresentasikan semuanya, tinggal pendataannya dibuat dengan baik, pengelolaannya dengan sistem yang baik dan KTP-nya tinggal dipakai dengan card reader saja," paparnya.

Ganjar menambahkan KTP Sakti ini mengacu pada KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini. "Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya," tuturnya.

Sebelumnya, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjelaskan program KTP Sakti memiliki kemiripan dengan gagasan Identitas Kependudukan Digital (IKD) yang saat ini menjadi fokus Presiden Joko Widodo.

"Sebenarnya kalau dilihat itu sama. Intinya bagaimana lebih sederhana, tidak menyusahkan rakyat, cepat, sat set, tas tes," kata Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Patria Ginting, di Jakarta, Kamis (14/12).

Menurut ia, kesamaan itu menunjukkan bahwa pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud memiliki pandangan yang sejalan dengan Presiden Jokowi. "Jadi, malah kami sendiri yang sudah memiliki pandangan ini. Ada lagi yang meragukan bahwa memang yang mengerti, yang sejalan pemikirannya, yang bisa mempercepat apa yang sudah dirintis oleh Presiden Joko Widodo ada di Pak Ganjar dan Pak Mahfud serta tim yang mendukung," ujarnya.

Semangat Patriotisme

Dalam kesempatan itu, Ganjar Pranowo juga mengunjungi rumah pengasingan Soekarno dan Mohammad Hatta di Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat, sebagai ungkapan pentingnya peran kaum muda dalam kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Karena saya lagi di sekitar Karawang dan di sini ada tempat bersejarah, Rengasdengklok, saya kira semua tahulah bagaimana anak-anak muda saat itu ingin Indonesia merdeka," kata Ganjar di Kecamatan Rengasdengklok.

Dia mengaku mendapat pelajaran tentang semangat patriotisme. Semangat itu harus terus bergelora kepada generasi muda, kata Ganjar, di mana anak-anak muda ketika itu ingin segera merdeka tanpa bantuan Jepang. "Saya kira sejarah inilah yang mesti ditiru, selalu ada dalam pikiran dan hati kita, sehingga kita selalu berusaha, lebih mandiri," ucapnya.

Di Rengasdengklok, lanjutnya, terdapat semangat kemandirian dan perjuangan, tidak selalu memberi dan tidak berharap untuk diberi. "Jadi, kami bisa merebut dan kami bisa lakukan sendiri, dan kami tidak bisa didikte. Woh, itu keren anak muda," ucapnya.

Dia menekankan Rengasdengklok menunjukkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan. Pasalnya, kemerdekaan Indonesia tidak hanya direbut oleh satu kelompok atau etnis.

Dia mengatakan hal itu karena pemilik rumah pengasingan Soekarno-Hatta tersebut ialah seorang keturunan Tionghoa, Djiauw Kie Siong.

ν Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top