Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gangguan Ngompol Jangan Dibiarkan

Foto : ISTIMEWA

bahaya ngompol

A   A   A   Pengaturan Font

Ia memaparkan, ngompol atau enuresis sendiri merupakan kondisi ketika seseorang tidak dapat menahan keluarnya air kencing yang bisa terjadi ketika seseorang tidur atau terbangun. Keadaan ini sering terjadi juga pada pria dewasa dan orang lanjut usia. "Mengompol erat kaitannya dengan kondisi yang disebut inkontinensia urin, yaitu ketidakmampuan berkemih secara sukarela (volunteer)," ungkapnya.

Dokter pada Divisi Geriati Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM Prof. Dr. dr. Siti Setiati, Sp.PD, KGer, M.Epid, mengatakan, mengompol disebabkan proses penuaan yang berdampak pada gangguan pengaturan sistem berkemih. Penuaan yang berdampak pada aktivitas otot detrusor yang mengatur proses berkemih, penurunan sensasi ingin berkemih, serta penurunan kekuatan otot sfingter di saluran kemih.

"Gangguan pada otot detrusor dapat disebabkan oleh keadaan hiperrefleks seperti riwayat stroke, Parkinson, demensia serta instabilitas akibat proses penuaan, obstruksi, batu kandung kemih, atau pembesaran prostat," ujar dia.

Berbeda dengan ngompol, beser yang secara medis disebut overactive bladder (OAB) kata Siti merupakan sebuah gangguan fungsi berkemih yang mengakibatkan rasa ingin segera berkemih. Lebih lanjut, beser dapat menjadi salah satu jenis inkontinensia. Sedangkan ngompol atau enuresis disebut juga inkontinensia, adalah kondisi ketika seseorang tidak dapat menahan keluarnya air kencing atau keluarnya air kencing (urin) tanpa dikehendaki.

Departemen Medik Urologi FKUI-RSCM, Dr. dr. Nur Rasyid, SpU (K), menjelaskan, perlu tatalaksana konservatif beser dan ngompol pada pria dan lansia secara umum yang dapat dilakukan oleh pasien dengan gangguan berkemih sebelum diagnosis ditegakkan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top