Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, soal Langkah Hadapi Pencemaran Udara

Galakkan Naik Transportasi Massal

Foto : ISTIMEWA

Andono Warih, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta

A   A   A   Pengaturan Font

Tingkat polusi udara di Jakarta semakin tinggi belakangan ini. Namun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dianggap masih belum melakukan apa pun untuk menekan angka polusi ini. Padahal, kerugian yang diderita masyarakat cukup tinggi. Komite Penghapusan Bensin Bertimbel mengungkapkan, kerugian masyarakat akibat polusi mencapai Rp 51 triliun lebih.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal ini, reporter Koran Jakarta, Peri Irawan mewawancarai Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (1/7). Berikut petikannya.

Langkah apa yang Anda lakukan untuk menekan polusi udara?

Kita tahu dari berbagai riset ilmiah perguruan tinggi, sumbernya itu didominasi transportasi. Masalah transportasi di Jakarta ada dua hal, yakni kemacetan dan kualitas bahan bakar. Kini yang harus dilakukan bagaimana bisa mengurangi kemacetan.

Bagaimana Caranya?

Mulai dari diri masing-masing dengan menggunakan transportasi massal, sehingga jumlah kendaraan saat bersamaan itu dikurangi. Lalu, dalam jarak tertentu mari menggunakan jalan kaki atau bersepeda. Pemprov DKI Jakarta terus mempromosikan jalan kaki dengan memperbaiki trotoar, pedestrian, akses angkutan massal diperlebar dan angkutan umum masal diperbaiki.

Bagaimana dengan penurunan gas rumah kaca?

Kita menjadi salah satu provinsi yang sudah punya rencana aksi daerah penurunan gas rumah kaca. Melalui Pergub 131 2012, di situ kita punya target untuk menurunkan efek gas rumah kaca sebesar 30 persen pada tahun 2030. Dari situ maka perlu rencana aksi untuk bagaimana target tersebut bisa tercapai bahkan dipercepat.

Bagaimana dengan program Jakarta Clean Air 2030?

Jadi, ini secara tidak langsung akan berkontribusi pada kualitas udara. Kalau sekarang kan emisi gas rumah kaca, secara teknis ini kan yang impact-nya itu global, CO2. Sedangkan untuk pencemaran udara itu sifatnya lokal. Temporer. Tidak setiap jam kita buruk terus dan tidak sepanjang hari sepanjang jam kita buruk terus.

Sebenarnya, angka gas rumah kaca saat ini berapa?

Jadi profil gas rumah kaca, kita dalam CO2. Angka kita nantinya di 2030, kalau kita tidak melakukan apa-apa, maka akan mengemisikan sebanyak 117,54 juta ton CO2, ekuivalen kalau tidak melakukan upaya apapun. Kalau kita melakukan upaya-upaya maka targetnya adalah menurunkan 30 persen. Jadi 30 persen itu, dari 117,54 juta menjadi 82 juta itu di tahun 2030. Sekarang, di data 2017 itu kita ada targetnya adalah 46 juta. P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top