Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Layanan Transportasi

Gagal Capai Target, Uji Coba OK Otrip Diperpanjang

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Uji coba One Karcis One Trip (OK Otrip) diperpanjang sampai akhir Juli atau pertengahan Agustus 2018 . Layanan integrasi satu karcis untuk sekali perjalanan ini baru diikuti 166 armada dari 2609 armada yang ditargetkan.

"Jadi, rencananya diperpanjang. (Sampai akhir Juli atau pertengahan Agustus. Kita lagi tentukan (besaran rupiah per kilometer) nanti diumumkan. Karena hari ini akan diumumkan perpanjanganya sampai kapan," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (16/7).

Uji coba OK Otrip sudah dilakukan dalam tiga periode waktu. Uji coba pertama adalah pada 15 Januari sampai 15 April. Kemudian uji coba diperpanjang sampai 15 Juli. Kini, uji coba periode ketiga akan dilakukan sampai akhir Juli atau pertengahan Agustus.

Salah satu kendala yang menghambat program OK Otrip, ungkapnya, adalah ketidakterbukaan operator angkutan umum atas tarif rupiah per kilometer yang ditetapkan Dinas Perhubungan. Saat ini, ungkapnya, Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPJB) DKI Jakarta sedangkan menghitung ulang tarif rupiah per kilometer tersebut.

"BPPJB, sekarang lagi menghitung angka OK Otrip, rupiah perkm-nya dan berdasarkan masukan dari operator, mereka ingin juga sesuai dengan himbauan pak gubernur ingin bergabung akhir bulan ini. Jadi kita perpanjang jangka waktu tertentu," katanya.

Layanan OK Otrip

Dengan perpanjangan ujicoba itu, harapnya, setiap pihak terkait, baik Dinas Perhubungan, PT Transjakarta dan operator angkutan umum lain menemukan titik kesepakatan. Dia meyakini, program OK Otrip ini dapatbantu mengurangi biaya transportasi warga Jakarta karena cukup mengeluarkan 5 ribu rupiah per sekali jalan.

"Kita mau ada tarif yang baru disetujui oleh masing-masing operator. Sekarang masih uji coba diperpanjang dan dari 18.000 naik menjadi 20.000. Ini angka yang cukup signifikan. Jadi buat kita, pencapaian awal ini harus di teruskan dan target kita 2.609 armada bisa berjalan," ungkapnya.

Kenaikan tarif rupiah per kilometer itu, lanjutnya, tidak akan melebihi 20 persen dari tarif semula. Dia berharap, tarif baru itu bisa menstimulasi 11 operator angkutan umum di Jakarta untuk bergabung dengan OK Otrip. Saat ini, baru operator Budi Luhur dan KWK saja yang melayani OK Otrip tersebut.

Kepala Humas PT Transjakarta, Wibowo mengatakan, ada 166 armada angkutan kota (angkot) yang tergabung dengan OK Otrip. Setiap harinya, kata Wibowo, ada 20 ribu penumpang yang memanfaatkan layanan OK Otrip ini.

Menurutnya, OK Otrip telah beroperasi di Kampung Melayu-Duren Sawit (OK-2), Lebak Bulus-Pondok Labu (OK-3), Grogok-Tubagus Angke (OK-4), Semper-Rorotan (OK-5), dan Kampung Rambutan-Pondok Gede (OK-6), Tanjung Priok-Bulak Turi (OK-15), dan PGC-Condet (OK-16), rute Pulogadung-Senen (OK-17), Setu-Pinang Ranti (OK-19).

pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top