Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Potensi Perekonomian | Pengembangan TIK Hanya Berpusat di Pulau Jawa

Gab Digital Hambat Ekonomi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Industri logistik dan transportasi tumbuh pesat setelah pandemi karena ditopang perkembangan ekonomi digital. Potensi ekonomi digital RI sangatlah besar mengingat Indonesia merupakan empat besar negara dengan pengguna internet terbesar di dunia.

Meski demikian, fakta di lapangan, ketimpangan digital RI masih sangat besar, sehingga kue ekonomi digital hanya dinikmati oleh kalangan tertentu. Ini menghambat pemerataan pertumbuhan ekonomi digital dan dapat berimbas pada tersentralnya pertumbuhan industri logistik dan tranportasi.

Peneliti Indef, Izzudin Al Faras Adha, mengungkapkan Indonesia mengalami kondisi sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang eksklusif yang mana hanya dinikmati oleh kalangan berada. Permasalahan sering terjadi pada relevansi pengembangan TIK dengan kebutuhan daerah, serta pengadaan infrastruktur TIK.

Ketimpangan sektor TIK di Indonesia terus terjadi dan bertambah besar di mana pengembangan TIK hanya berpusat di Pulau Jawa di mana DKI Jakarta dan DIY Yogyakarta menjadi pusatnya. "Dilihat dari keparahan ketimpangan, pada 2017 hanya 3.45 persen namun pada 2018 meningkat menjadi 3.85 persen," tegas Izzudin dalam press briefing terkait industri transportasi dan logistik online di Jakarta, Rabu (7/12).

Dia mengatakan masih banyak desa di luar Pulau Jawa yang mengalami sinyal susah bahkan tidak ada sinyal sama sekali, terutama pada pulau di Maluku dan Papua yang mana ada 70 persen lebih desa yang belum mendapatkan sinyal seluler yang lemah.

Masih terjadi ketimpangan dalam hal Individu Pengguna Internet di Desa dan di Kota dengan perbedaan dua kali lipat. Begitu juga dengan kepemilikan komputer di Desa dan di Kota yang berbeda hamper tiga kali lipat.

"Angka tersebut ini menandakan ketimpangan penggunaan layanan TIK masih banyak dinikmati oleh orang yang hidup di daerah perkotaan," sebutnya.

Izzudin mengakui industri transportasi dan logistik online memegang peran kunci dalam perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Namun, antisipasi tantangan dan pada kedua sektor ini harus dilakukan seperti halnya ketimpangan digital tadi. Tujuannya, agar ekonomi digital mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia.

Terus Tumbuh

Direktur Program Indef, Esther Sri Astuti, mengatakan mobilitas masyarakat serta barang dan jasa akan terus bertumbuh seiring kondisi pascapandemi yang semakin membaik. Industri transportasi dan jasa logistik online terbukti tangguh dan terus tumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi.

Khusus untuk transportasi online sudah menjadi kebutuhan karena mampu meningkatkan mobilitas serta memberikan penghematan waktu dan biaya, bahkan konsumen menyatakan akan tetap menggunakan layanan meski tidak ada promo.

"Pengguna layanan logistik online akan terus menggunakan dan meningkatkan frekuensi penggunaan ke depan karena dirasakan mampu meningkatkan produktivitas bisnis," tutur Esther dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga :
Potensi Ekonomi

Konsumen, terangnya, akan terus tertarik dengan jasa layanan logistik online, karena kualitas pelayanan menjadi faktor utama dalam memilih layanan logistik online, baru kemudian keandalan layanan yang dapat meningkatkan produktivitas, dan yang terakhir adalah faktor keamanan.

Menurut Esther, jika dilihat dari data ini, saat ini secara industri konsumen menilai penyedia jasa layanan logistik online sudah menghadirkan produk.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top