Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

G7 Bahas Mekanisme untuk Tangkal Propaganda Russia dan Tiongkok

Foto : VoA/Reuters

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Para menteri luar negeri dan pembangunan kelompok 7 negara besar dunia, G7 mulai Senin (3/5) akan bertemu di London, Inggris, selama tiga hari untuk membahas ancaman dan mekanisme menangkal propaganda Russia dan Tiongkok.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan bahwa kelompok tujuh negara terkaya di dunia yaitu Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Jepang, Jerman, Italia, dan Kanada akan membahas proposal untuk membangun mekanisme tanggapan cepat untuk melawan "propaganda" dan disinformasi Russia.

Pembahasan proposal ini dilakukan dalam pertemuan para menteri luar negeri dan pembangunan G7 mulai 3 hingga 5 Mei 2021.

Raab mengatakan Inggris, yang tahun ini menjadi ketua G7 menginginkan Kerjasama G7 dalam menciptakan mekanisme sanggahan yang cepat" untuk melawan misinformasi Russia dan Tiongkok.

"Sehingga ketika kita menyaksikan kebohongan dan propaganda atau berita palsu ini disebarluaskan, kita tidak bisa hanya menanggapinya secara individu melainkan bersatu memberikan bantahan dan menyampaikan kebenaran, untuk warga negara ini, juga bagi Russia dan Tiongkok atau seluruh dunia," kata Raab.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, sebelumnya secara terbuka mengakui masalah-masalah Russia dan Tiongkok menjadi fokus perhatiannya.

"Saya mencurahkan banyak waktu untuk berfokus pada ancaman terhadap keamanan dan kepentingan Amerika, tindakan agresif oleh Russia, Tiongkok, tantangan penyebaran informasi yang salah tentang Covid-19 yang dihadapi negara-negara demokrasi," ujar Blinken.

Menlu Raab lebih jauh mengatakan Inggris juga banyak memiliki persamaan sikap dengan Amerika, terkait Tiongkok dan ingin memiliki hubungan konstruktif dengan Beijing.

"Pada kenyataannya sikap Inggris dan AS sangat serupa. Kita mencari kesempatan, kita menginginkan hubungan yang konstruktif dengan Tiongkok tetapi dalam hal-hal, apakah itu pencurian hak atas kekayaan intelektual atau membela HAM di Hong Kong, di Xinjiang, tentu kita akan sangat jelas mengenai nilai-nilai kita, demikian pula terhadap Russia," tambah Menlu Raab.

Persamaan sikap kedua anggota G7 itu, yang menginginkan hubungan konstruktif dan bukan konflik juga jelas ketika Presiden Joe Biden menyampaikan pidatonya Rabu lalu di hadapan Kongres AS.

"Dalam diskusi saya dengan Presiden Xi, saya mengatakan kepadanya bahwa kami menyambut persaingan - dan bahwa kami tidak mencari konflik," kata Biden.

Selain membahas soal Russia dan Tiongkok, pertemuan para menteri luar negeri G7 di London juga dijadwalkan untuk membahas berbagai isu mengenai Iran dan Afghanistan. VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top