Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekonomi Sirkular | Selama 2000-2019, Sampah Makanan Capai 184 Kg Per Kapita Per Tahun di Indonesia

“Food Waste" Kontributor Terbesar Timbunan Sampah

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Hilangnya nutrisi akibat food and loss waste dalam 20 tahun terakhir sebenarnya dapat memberi makan sekitar 125 juta penduduk Indonesia.

JAKARTA - Sisa makanan atau food waste menjadi penyumbang terbesar timbunan sampah di Indonesia. Karena itu, pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menggandeng sejumlah mitra, termasuk pemerintah Denmark, untuk mengatasi food loss and waste (FLW).

"Jumlahnya mencapai lebih dari 40 persen pada 2022. Pada periode yang sama, hal ini sebagian disebabkan oleh Covid-19. Faktanya, prevalensi gizi buruk di Indonesia mengalami peningkatan hingga mencapai di atas 10 persen pada tahun 2022. Jadi, ini adalah sebuah ironi yang membawa kita untuk berupaya memahami isu-isu ini secara lebih mendalam," kata Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati, dalam acara International Day of Awareness of Food Loss and Waste: Tiada Sisa yang Tak Berdaya, yang dipantau secara virtual, di Jakarta, Selasa (10/10).

Pihaknya disebut telah melakukan kajian food loss and waste bersama mitra lainnya yang ditempatkan sebagai sektor prioritas dalam kebijakan ekonomi sirkular, terutama pada industri makanan dan minuman. Dalam kajian tersebut, ditemukan bahwa terdapat food loss and waste sebanyak 184 kilogram (kg) per kapita per tahun di Indonesia sejak 2000 hingga 2019.

Hal ini menghasilkan emisi gas rumah kaca sekitar 1,7 ribu megaton karbondioksida (CO2) equivalent dan kerugian hingga 550 triliun rupiah per tahun atau setara dengan 5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

"Hilangnya nutrisi akibat food and loss waste dalam 20 tahun terakhir sebenarnya dapat memberi makan sekitar 125 juta orang, atau sekitar setengah dari jumlah penduduk Indonesia. Jadi ini sungguh sebuah ironi," ujar Vivi pula.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top