Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dennis Muilenburg, CEO Boeing Company

Fokus Memastikan Keselamatan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Boeing dipersatukan dengan pelanggan, regulator internasional dan otoritas pemerintah untuk mendukung penyelidikan, memahami fakta-fakta, serta membantu mencegah tragedi di masa depan.

Peristiwa jatuhnya pesawat Boeing tipe 737 MAX 8 milik maskapai Ethiopian Airlines dan Lion Air, yang terjadi dalam rentang waktu enam bulan, menyebabkan pelarangan terbang pesawat jenis itu di banyak negara. Bahkan, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, turut menginstruksikan pelarangan itu untuk memastikan keamanan calon penumpang. Tak pelak, hal ini menjadi kabar yang cukup mengejutkan, mengingat Boeing selaku produsen 737 MAX 8, merupakan salah satu perusahaan multinasional kebanggaan dan menjadi motor devisa bagi AS.

Awalnya, The Boeing Company didirikan oleh William Edward Boeing, sebagai Pacific Aero Products Co, di Seattle, Washington, AS, pada 15 Juli 1916. Sejak itu, bisnis perusahaan berkembang mulai merancang, memproduksi, dan menjual pesawat terbang, roket, satelit, serta jasa penyewaan dan dukungan produk. Pada tahun 2008 dan 2009 Boeing berada di urutan kedua dalam daftar 100 Teratas Kontraktor Federal, dengan kontrak sebesar masing-masing 22 miliar dollar AS dan 23 miliar dollar AS.

Boeing adalah penerima subsidi kesejahteraan perusahaan terbesar di Amerika Serikat, total berjumlah 13,18 miliar dollar AS. Perusahaan ini juga menerima keringanan pajak tertinggi pada tingkat negara bagian pada 2013.

Pada Juni 2015, Boeing mengumumkan CEO James McNerney akan mengundurkan diri dan digantikan oleh COO Boeing, Dennis Muilenburg, pada tanggal 1 Juli 2015. Kemudian pada Februari 2016, Muilenburg memperoleh kepercayaan sebagai Chairman (ketua dewan) ke-10, menggantikan James McNerney.

Di bawah komando Muilenburg, Boeing pada 13 Mei 2016 membuka pabrik seluas 11 hektare bernilai satu miliar dollar AS di negara bagian Washington, yang akan digunakan untuk membuat sayap karbon-komposit untuk pesawat generasi terbaru 777X, yang dijadwalkan terkirim ke pemesan pada 2020.

Muilenburg menerima gelar sarjana Teknik Aerospace dari Iowa State University, diikuti oleh gelar master di Aeronautics dan Astronautics dari University of Washington.

Muilenburg memulai karier di Boeing pada tahun 1985 sebagai pegawai magang. Sejak itu, dia tidak pernah bekerja di tempat lain. Dia telah kenyang akan pengalaman baik dari posisi di struktur manajemen maupun teknik pada berbagai program Boeing, termasuk proyek Joint Strike Fighter X-32, pesawat tempur siluman F-22 Raptor, Laser Airborne YAL-1 747, Transportasi Sipil Berkecepatan Tinggi, dan pesawatpengintai tak berawak, Condor. Selanjutnya, Muilenburg pernah menjabat sebagai wakil presiden divisi Boeing Combat Systems, presiden dan kepala eksekutif Boeing Defense, Space & Security (BDS) dari September 2009 hingga 2015.

Menanggapi musibah yang menimpa pesawat tipe 737 MAX 8, milik maskapai Ethiopian Airlines dan Lion Air, Muilenburg menegaskan Boeing telah bekerja kerja sama penuh dengan Administrasi Penerbangan Federal AS, Departemen Perhubungan, dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional. "Kami tahu hidup bergantung pada pekerjaan yang kami lakukan, dan tim kami memikul tanggung jawab itu dengan rasa komitmen yang dalam setiap hari," ujarnya.

Menurutnya, fokus perusahaan saat ini untuk memastikan keselamatan bagi seluruh industri dan komunitas kedirgantaraan global. Boeing dipersatukan dengan pelanggan maskapai, regulator internasional dan otoritas pemerintah dalamupaya perusahaan untuk mendukung penyelidikan terbaru, memahami fakta-fakta tentang apa yang terjadi dan membantu mencegah tragedi di masa depan.

"Segera kami akan merilis pembaruan peranti lunak dan pelatihan pilot untuk 737 MAX yang akan mengatasi masalah yang ditemukan setelah kecelakaan Lion Air Flight 610," tuturnya.

Mendorong Profitabilitas

Dalam kesempatan lain, Muilenburg mengatakan saat industri kedirgantaraan dan pasar tengah mengalami pertumbuhan yang kuat. Untuk memenuhi itu, Boeing meningkatkan produksi pesawat komersial. "Kami mendorong profitabilitas dan arus kas garis bawah. Dan kami juga melihat kekuatan mendasar dalam bisnis pertahanan kami dan bisnis layanan kami. Jadi, ini benarbenar bintang dari ketiga segmen bisnis yang benarbenar berkinerja, mendorong pertumbuhan baik di atas maupun di bawah," kata dia.

Menurutnya, pendapatan tertinggi Boeing tumbuh didorong oleh pasar, yang dalam 20 tahun ke depan, membutuhkan 43 ribu pesawat komersial baru, dan sebagian besar merupakan lini produksi perusahaan, jenis 737.

"Jadi, kami meningkatkan produksi 737 dan meningkatkan produksi 787 menjadi 14 unit per bulan. Di jalur 737, saat kami beralih ke 52 unit sebulan dan sekarang 57 bulan tahun ini, kami terus mengawasi rantai pasokan kami. Dan ada beberapa tantangan di sana saat kami naik ke 52 unit sebulan dan saat kami bersiap untuk langkah selanjutnya, benar-benar fokus pada beberapa poin kunci dalam rantai pasokan. Bagi saya, ini semua tentang kesehatan sistem produksi dan sinkronisasi rantai pasokan," paparnya.

Terkait perundingan dagang AS-Tiongkok, Muilenburg tak mengelak bahwa proses itu sangat penting bagi masa depan perusahaan. Menurutnya, Tiongkok membutuhkan 7.700 pesawat terbang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mereka yang lebih luas di berbagai sektor.

Muilenburg menambahkan Boeing juga sangat tertarik akan prospek pasar pesawat penumpang otonom (tanpa pilot) di masa depan. Perusahaan telah bergerak cepat dalam pengembangan produk purwarupa. Selanjutnya, Boeing akan fokus dalam kerangka kerja pengaturan yang lebih luas, sertifikasi, memastikan keamanan sistem, dan adopsi oleh pasar. CNBC/selocahyo/AR-2

Baca Juga :
Perbankan Stabil

BIODATA

Nama: Dennis Muilenburg
Tempat, Tanggal Lahir : Iowa, AS, 1964

Pendidikan :
• Sarjana Teknik Aerospace di Iowa State University
• Magister Aeronautika dan Astronautika di University of Washington

Karier:
• Vice President Future Combat Systems, Boeing (2003-2006)
• General Manager of the Boeing Combat Systems (2006-2008)
• President of Global Services & Support of Boeing (2008-2009)
• President of Boeing Defense, Space & Security (2009-2013)
• Direktur Caterpillar Inc. (2011-sekarang)
• Vice Chairman and Chief Operating Officer, Boeing (2013-2015)
• CEO Boeing (2015-sekarang)
• Chairman of the Board, Boeing (2016-sekarang)

Komentar

Komentar
()

Top