Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Fokus Beralih ke Brexit

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Tekanan terhadap rupiah diperkirakan masih berlanjut, terutama datang dari eksternal. Namun, sentimen eksternal kini beralih ke dinamika Brexit dari semula kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta kemarin mengatakan, kendati menurunkan suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 2-2,5 persen, namun The Fed memberi sinyal tidak akan agresif memperlonggar kebijakan moneternya ke depan. "Bisa jadi ini adalah penurunan yang terakhir sebelum ada kebijakan serupa yang tidak terjadi dalam waktu dekat," ujar Ibrahim.

Dari eksternal lainnya, sentimen negatif bagi nilai tukar yaitu meningkatnya risiko keluarnya Ingggris tanpa kesepakatan atau no deal Brexit.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (1/8) sore, pasca The Fed menurunkan suku bunga acuannya. Rupiah melemah 94 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.116 rupiah.

Sedangkan sentimen dari domestik, yaitu inflasi Juli 2019 yang tercatat 0,31 persen, lebih tinggi dari ekspektasi 0,25 persen. Sehingga, inflasi tahun kalender (Januari-Juli) sebesar 2,36 persen. Meski lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi Juni 2019, laju inflasi Juli 2019 masih dalam batas terkendali. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top