FKUB Lebak ajak warga bangun kerukunan dan kedamaian
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak Ustadz Haerudin.
Foto: ANTARA/MansuLebak -- Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak, Banten mengajak seluruh masyarakat membangun kerukunan dan kedamaian, guna mewujudkan kemajuan bangsa Indonesia.
"Kita hidup di masyarakat lebih indah dengan saling rukun dan damai tanpa perpecahan serta perselisihan," kata Ketua FKUB Kabupaten Lebak Ustadz Haerudin saat menggelar silaturahim antarumat beragama di Lebak, Minggu.
Selama ini, kehidupan masyarakat Kabupaten Lebak penuh keberagaman dengan perbedaan keyakinan, sosial, adat, budaya, dan bahasa.
Di tengah keberagaman tersebut, katanya, hingga saat ini tetap terjalin kerukunan dan kedamaian di masyarakat.
Ia mengemukakan masyarakat setempat yang religius hidup dengan semangat toleransi, saling menghormati, dan menghargai antarumat beragama.
Sarana ibadah di Kabupaten Lebak pada 2025 tercatat 1.706 masjid, 1.551 mushalla, lima gereja Kristen, tiga gereja Katolik, dan satu wihara, sedangkan pemeluk agama Islam 1.389.372 orang, Kristen 1.870 orang, Katolik 1.113 orang, Buddha 997 orang, Hindu 82 orang, Konghucu 245 orang, dan aliran kepercayaan 13.945 orang.
"Kita meyakini umat beragama di daerah itu berkembang, termasuk sarana dan prasarana tempat ibadah," kata Haerudin.
Pihaknya bersama tokoh agama lainnya sering kali melakukan pertemuan untuk memperkuat silaturahim, sedangkan jika terdapat perselisihan diselesaikan secara damai.
Selama ini, katanya, kehidupan masyarakat di daerah itu berjalan baik dan belum pernah terjadi konflik maupun gesekan sosial sebab antarumat beragama membangun kerukunan, kebersamaan, dan keharmonisan secara mantap.
"Kita wajib menjaga akidah juga kerukunan terpelihara agar hidup tetap bersatu, damai dan nyaman guna terwujud kesejahteraan masyarakat," katanya.
Asisten I Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak Alkadri mengatakan masyarakat wajib membangun dan memperkuat kerukunan dan kedamaian guna mewujudkan Indonesia maju serta disegani dunia.
Pemerintah Kabupaten Lebak berkolaborasi bersama FKUB, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengawasan Aliran dan Kepercayaan (Pakem), Kementerian Agama (Kemenag) melakukan pembinaan antarumat beragama.
Pembinaan itu untuk memperkuat persatuan dan persaudaraan antarumat beragama sehingga tidak ada fanatisme keyakinan yang dianut secara berlebihan.
"Kami mengapresiasi kerukunan umat beragama di sini berjalan baik, bahkan saling menghormati, menghargai, tolong-menolong, bergotong royong tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat, bahasa dan sosial," katanya.
Pendeta Gereja Pasundan Rangkasbitung Kabupaten Lebak Robert mengajak umatnya memperkuat kerukunan, kedamaian dan persatuan antarumat beragama.
Selama ini, katanya, kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Lebak relatif baik dan penuh kedamaian.
Bahkan, dirinya selama tinggal di Kabupaten Lebak merasa aman dan damai serta tidak ada konflik horizontal.
Karena itu, dirinya dalam setiap khutbah selalu menyampaikan pesan terhadap umatnya untuk memperkuat persatuan dan menjalin kerukunan dan keharmonisan di masyarakat.
Selain itu, ia mengajak umat menebarkan semangat kasih sayang dan tolong menolong sesama umat beragama.
"Kami meyakini melalui persatuan itu dapat meningkatkan kesejahteraan bagi umat manusia dengan penuhi kedamaian dan kasih sayang," kata pendeta kelahiran Manado, Sulawesi Utara itu.
Berita Trending
- 1 Desa Wisata Jatijajar Depok
- 2 Tunjangan Dosen Terkendala, Ini Penjelasan Mendiktisaintek
- 3 Ayo Dukung Penguatan EBT, Irena Jadikan Asean sebagai Prioritas Percepatan Transisi Energi
- 4 Cegah Penularan, Pemprov Jatim Salurkan 7.000 Dosis Vaksin PMK ke Pacitan
- 5 Mulai 23 Januari, Film '1 Kakak 7 Ponakan' Tayang di Bioskop