Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Perusahaan

First Media Rugi Rp4,19 Triliun

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT First Media Tbk (KBLV) memproyeksikan kinerja perusahaan pada tahun 2019 masih akan merugi seperti tahun 2018 yang rugi 4,19 triliun rupiah. Hal ini sebagai imbas dari Keputusan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang mencabut izin layanan Broadband Wireless Access (BWA) 4G LTE yang dimiliki oleh PT Internux atau dikenal Bolt, yang merupakan badan usaha kerja sama antara Perseroan dengan dengan Mitsui and Co Ltd.

Presiden Direktur First Media, Harianda Noerlan, mengatakan Perseroan tengah mengupayakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan dengan strategi memaksimalkan lini usaha lain yang dimiliki. Kendati demikian, Perseroan memperkirakan bahwa pada tahun ini masih akan mengalami kerugian."Sejak izin Bolt dicabut kami harus kehilangan sekitar 80 persen dari pendapatan," ungkapnya di Jakarta, pekan lalu (26/4). Menurut Harianda, kerugian di tahun 2018 menjadi catatan terburuk dalam 4 tahun terakhir.

Bahkan kerugian yang diderita n di tahun lalu bertambah menjadi 3,5 triliun rupiah dari tahun sebelumnya yang hanya di kisaran 1,1 triliun rupiah. "Utang yang harusnya bisa bayar jadi tidak bisa bayar. Kami sedang bicarakan dengan kreditor untuk menjadwalkan ulang pembayarannya, dengan Pemerintah kami juga sudah jadwalkan pengembaliannya," ujar Harianda.

Pada 2019, Perseroan menargetkan pendapatan mencapai 220 miliar rupiah. Pendapatan tahun ini turun 75,58 persen dibandingkan 2018 senilai 901 miliar rupiah. Perseroan masih akan memperbaiki kinerja di tahun ini sembari melihat situasi dunia usaha saat ini. "Dengan proyeksi pendapatan 220 miliar rupiah kalau harus menutupi kerugian 4,19 triliun rupiah, saya rasa tahun ini masih rugi tapi kami akan recovery pelanpelan," jelas dia.

Lini usaha yang akan diandalkan pada tahun ini sehingga berkontribusi pada pendapatan Perseroan, yakni pembuatan konten dan berita senilai 100 miliar rupiah, penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan in-building solution 95 miliar rupiah, dan penyewaan gedung perkantoran 20 miliar rupiah.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top