Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Layanan Keuangan - Layanan “Fintech” Berpotensi Tumbuh Pesat di Indonesia

"Fintech" BUMN Segera Diluncurkan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Empat bank BUMN dan dua perusahaan berpelat merah lainnya bersinergi membentuk perusahaan finansial berbasis teknologi atau financial technology (fintech) di bidang sistem pembayaran dengan teknologi kode respons cepat alias Quick Response Code (QR Code). Perusahaan baru itu akan diluncurkan sebelum April mendatang.

Keempat bank berpelat merah itu, meliputi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Sementara dua BUMN selain bank tersebut, yakni PT. Pertamina Persero dan PT Telkom Tbk.

"Dari sisi pembayaran ada rencana untuk Himbara (Himpunan Bank-Bank Negara), Telkom, Pertamina akan bentuk fintech baru sistem pembayaran basis QR Code," ujar Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk dan sekaligus Ketua Himbara, Kartika Wirjoatmodjo, di Jakarta, Senin (7/1). Tiko, sapaan akrab Kartika, mengungkapkan peresmian perusahaan fintech itu akan dilakukan pada triwulan I-2019.

Dia menambahkan, saat ini, proses pembentukan fintech baru tersebut masih difinalisasi bersama BUMN lain. Padahal, Mandiri sebenarnya memiliki rencana sendiri untuk meluncurkan sistem pembayaran QR Code dalam MandiriPay pada awal 2019. Namun, menurut Senior Vice President Perbankan Digital Bank Mandiri, Sunarto Xie, peluncuran sistem QR Code Bank Mandiri memang akan disesuaikan dengan rencana tiga bank BUMN lainnya dalam Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara).

Sedangkan untuk rencana di bidang tekfin lain, Mandiri berencana injeksi modal di Mandiri Capital Indonesia, namun Tiko belum merinci nilai tambahan suntikan modal tersebut. Selain itu, untuk lini fintech afiliasi Mandiri lainnya yakni Amartha, Tiko mengatakan ingin meningkatkan penetrasi ke kredit mikro.

"Karena di Bank Mandiri, ultra mikro tidak masuk, tapi melalui Amartha bisa, kita melakukan dengan chanelling melalui Amartha," ujar dia. Saat ini belum ada perbankan yang ekspansif untuk layanan pembayaran QR Code karena masih menunggu peraturan standarisasi dari Bank Indonesia (BI). Namun, terdapat lembaga jasa keuangan pembayaran nonbank yang sudah aktif menjajakan layanan QR Code seperti Go-Pay dan juga OVO.

Bakal Menjamur

Layanan fintech diperkirakan tumbuh pesat di kawasan Asia, termasuk Indonesia. Selain geografis, faktor demografi juga berperan penting memacu perkembangan fintech di Tanah Air. Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara, dalam pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Nusa Dua, Bali mengatakan fintech bakal menjamur di Indonesia.

Hal itu karena kondisi geografis sebagai negara kepulauan sehingga masyarakat yang bermukim menyebar. Selain itu, Indonesia juga memiliki struktur demografi muda sehingga masyarakat semangat untuk memasuki dunia digital dan menunggu untuk terintegrasi dengan teknologi baru. "Ada masyarakat baru yang didorong oleh kelompok kelas menengah yang dinamis dan demokratis.

Mereka memandang ekonomi digital sebagai sesuatu yang tak terhindarkan layaknya evolusi," kata Mirza. Dia memaparkan kondisi Asia yang ekonominya tumbuh tinggi dalam beberapa tahun terakhir, tetapi sektor keuangan masih tertinggal. Kurang dari 27 persen orang dewasa di kawasan Asia yang sedang berkembang sudah memiliki rekening bank, jauh di bawah median global sebesar 38 persen.

mad/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top