Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Final Ideal Tercipta

Foto : AFP/JEWEL SAMAD
A   A   A   Pengaturan Font

Novak Djokovic bakal saling jegal dengan Rafael Nadal di final di Final Australia Terbuka 2019.

MELBOURNE - Final ideal akhirnya tercipta di nomor tunggal putra Australia Terbuka 2019. Unggulan pertama, Novak Djokovic, bakal meladeni unggulan kedua, Rafael Nadal, di partai puncak.

Djokovic lolos ke final usai menumbangkan laju sensasional petenis Prancis, Lucas Pouille di babak semifinal. Bertanding di Rod Laver Arena, Jumat (25/1), petenis nomor satu dunia itu hanya kehilangan empat gim dan menang straight sets 6-0, 6-2, 6-2 dalam waktu 1 jam 25 menit.

Djokovic dominan dengan mencatat 24 winner termasuk enam ace. Sementara itu, Pouille kerap bikin kesalahan sendiri dengan total 27 unforced error.

"Ini jelas adalah salah satu pertandingan terbaik saya di lapangan ini. Semua berjalan seperti yang saya bayangkan sebelum pertandingan," ujar Djokovic usai pertandingan seperti dikutip Guardian.

Di final, Djokovic sudah ditunggu oleh Nadal. Petenis asal Spanyol itu lebih dulu melaju ke final setelah menghentikan sensasi petenis muda Yunani, Stefanos Tsitsipas. Ini jadi ulangan final tahun 2012. Kala itu, Djokovic dan Nadal bertarung ketat sepanjang lima set hingga lima jam 53 menit.

Pertandingan itu memecahkan rekor durasi final grand slam terlama dalam sejarah. Djokovic keluar sebagai pemenang dengan skor 5-7, 6-4, 6-2, 6-7(5-7), 7-5. "Pertama, saya jelas ingin membeli tiket pertandingan ini. Kita punya aturan berbeda tahun ini dengan super tie-break, jadi saya kira kami tidak akan sejauh tahun 2012. Semoga hasilnya bagus untuk saya," ucap Djokovic.

Secara head-to-head, Djokovic sedikit unggul dengan 27 kemenangan berbanding 25 milik Nadal. Djokovic memenangi terakhir di semifinal Wimbledon 2018.

Osaka Fokus

Sementara itu, di final tunggal putrid, Juara Amerika Terbuka, Naomi Osaka terkenal dengan kekuatan permainannya, namun pelatihnya yaitu Sascha Bajin yakin kebugaran dan fokus pola pikir anak didiknya akan memberi keunggulan saat melawan Petra Kvitova di final tunggal putri Australia Terbuka, Sabtu (26/1).

Osaka akan mengejar pertaruhan gelar Grand Slam keduanya secara beruntun melawan dua kali juara Wimbledon Kvitova pada hari Sabtu, setelah mengklaim gelar perdananya di New York tahun lalu dengan mengalahkan Serena Williams.

Melansir Reuters, Bajin ingin Osaka untuk menguasai pertandingan melawan petenis kidal Kvitova, dengan cara yang sama saat ia menghadapi Karolina Pliskova di semifinal.

"Yang saya inginkan dia beraksi seperti saat melawan Pliskova. (Kvitova) juga merupakan pemukul server besar, bedanya dia kidal. Gunakan pemikiran yang sama," kata pelatih Jerman itu kepada wartawan di Melbourne Park, Jumat (25/1).

Menurut Bajin baik Kvitova dan Pliskova sangat berbahaya pada pukulan-pukulan awal, tapi ia optimistis sejalan dengan pertandingan, Naomi dengan kondisi pikiran dan fisiknya yang baik bisa mengatasi masalah itu.

Bajin sangat terkesan melihat bagaimana anak didiknya yang merupakan petenis unggulan peringkat keempat itu memulai kembali latihan untuk musim baru setelah istirahat singkat. "Kau tahu, kami mengalami musim yang luar biasa hebat tahun lalu, tetapi setelah istirahat hanya dua minggu, dia kembali dan muncul dan benar-benar bekerja keras. Dia pekerja keras, dan itulah sebabnya dia ada di sini," pungkas Bajin.

Sedangkan Jiri Vanek, pelatih petenis Petra Kvitova, mengatakan bahwa anak asuhnya perlu ketenganan diri untuk menemukan "naluri pembunuhnya" saat menghadapi Naomi Osaka di final tunggal putri Australia Terbuka 2019.

Kvitova mengalami kegelisahan setelah mengalami penyerangan oleh pencuri di rumahnya pada tahun 2016 dan akan berjuang untuk mengalami masalahnya itu sendirian di ruangan.

Melansir laporan Reuters, Kvitova absen dari turnamen 2017 karena memulihkan luka tusuk di tangannya dan kalah di Melbourne Park setelah kalah pada putaran pertama tahun lalu. Tetapi petenis Ceko berusia 28 tahun itu sekarang tinggal satu langkah lagi untuk meraih mahkota juara setelah mengalahkan Danielle Collins 7-6(2) dan 6-0 sebelum mencapai final pertamanya di Melbourne Park tahun ini.

Kvitova tampaknya selalu tersenyum di luar lapangan, berbeda dengan keseriusan yang selalu ia tampilkan dalam pertandingan. "Dia selalu tersenyum. Maksudku, di dalam tim kami selalu mencoba untuk tersenyum dimana pun. Kami membuat banyak hal lucu di lapangan dan dia menyukainya,' kata Vanek, mantan petenis tunggal profesional. Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top