Final Ideal Tercipta
MELAJU KE FINAL I Pemain Jerman, Timo Werner (kanan) merayakan keberhasilannya mencetak gol ke gawang Meksiko pada laga semifinal Piala Konfederasi di Fisht Stadium, Sochi, Russia, Jumat (30/6) dini hari WIB. Jerman ke final setelah menang 4-1 atas Meksiko.
Foto: istimewaFinal ideal tercipta di gelaran Piala Konfederasi. Raksasa Jerman akan menghadapi Juara Copa America, Chile, pada laga puncak. Kedua tim sebelumnya bermain imbang di babak penyisihan grup Piala Konfederasi.
SOCHI - Jerman dan Chile akan bertemu di partai puncak Piala Konfederasi 2017 setelah tim asuhan Joachim Loew itu menang 4-1 atas Meksiko di semifinal Jumat (30/6) dini hari WIB.
Menghadapi final yang berlangsung di St Petersburg, Senin (3/7) dini hari WIB itu, Loew mengatakan tim asuhannya harus memberikan tekanan lebih besar kepada Chile jika ingin mengalahkan lawan paling kuat di turnamen tersebut.
Tim muda Jerman berhasil mengatasi Meksiko pada semifinal kedua di Sochi untuk memastikan laga final di St Petersburg melawan pemegang gelar Copa America, yang lebih dulu ke final dengan menyingkirkan Portugal melalui adu penalti sehari sebelumnya.
Jerman dan Chile bermain imbang 1-1 pada babak penyisihan grup awal bulan ini. Hasil itu, memberi Loew dan lawannya Juan Antonio Pizzi banyak pertimbangan menjelang pertandingan ulangan pada final nanti. "Tidak ada keraguan sama sekali bahwa Chile adalah lawan paling kuat di turnamen ini," ujar Loew pada sebuah konferensi pers usai laga di Fisht Stadium.
"Kami paham Chile dengan cukup baik dan saya yakin mereka akan melakukannya dengan kekuatan penuh. Kedua tim sebelum pertandingan pertama juga telah melakukan banyak analisis dan penyelidikan. Mereka mempelajari bagaimana bermain dan kami melakukan hal yang sama pada mereka," sambungnya.
"Kami tahu Chile sangat fleksibel dalam organisasi permainan mereka. Mereka telah memiliki gaya mereka sendiri selama bertahun-tahun. Perkembangan yang sangat bagus dan positif. Kami tahu itu, kami akan menyadari hal itu, tentu saja. Saya yakin ini akan menjadi pertandingan yang ketat. Akan ada banyak pekerjaan di lini pertahanan," jelas Loew.
"Kami harus menerapkan lebih banyak tekanan ke lapangan untuk menciptakan lebih banyak kesulitan bagi mereka. Dalam hal line-up, Anda tidak bisa mengharapkan kejutan besar. Hal yang sama berlaku untuk Chile," tandasnya.
Pada pertandingan semifinal melawan Meksiko, Leon Goretzka mencetak dua gol awal dalam upaya Jerman merebut kemenangan. Meksiko memiliki lebih banyak peluang dan mendominasi permainan. Namun pertahanan mereka meninggalkan ruang terbuka lebar yang berhasil dieksploitasi dengan kejam oleh tim eksperimental muda Jerman.
Goretzka mencetak dua gol dalam delapan menit pertama sebelum Timo Werner dan Amin Younis menambahkan dua gol lagi di babak kedua. Marcio Fabian mencetak gol hiburan pada menit ke-89 untuk Meksiko.
Jerman memiliki tim dengan berusia rata-rata di bawah 24 tahun pada Piala Konfederasi. Meski demikian mereka masih memainkan beberapa pemain senior seperti kiper Manuel Neuer, Mats Hummels, Mesut Ozil, Thomas Muller, dan Toni Kroos.
Jerman harus bangkit dari ketinggalan dalam hasil imbang 1-1 kontra Chile pada laga sebelumnya, meski demikian Goretzka yakin timnya bisa meraih hasil yang lebih baik di final. "Secara pribadi saya sangat senang bisa bermain melawan Chile lagi," ujar gelandang Schalke itu. "Mengapa? Karena pada pertandingan sebelumnya melawan Chile kami memiliki sedikit perasaan bahwa undian itu tidak cukup adil bagi kami," sambungnya.
"Dan sekarang kami bisa membuktikan lagi bahwa kami bisa bermain melawan tim yang benar-benar top. Kami berada di turnamen ini untuk bertarung melawan tim papan atas. Kami ingin memulai lebih baik daripada di pertandingan sebelumnya dan sangat menyenangkan bahwa kali inikami mencetak dua gol awal," tandas Goretzka.
Tanpa Ronaldo
Sementara itu, Portugal akan berhadapan dengan Meksiko untuk perebutan tempat ketiga Minggu (2/6) dini hari WIB. Dalam pertandingan itu, Portugal bakal tanpa kapten Cristiano Ronaldo. Bintang Real Madrid itu dibebaskan dari tugas membela tim nasional untuk memberikan kesempatan baginya bertemu dengan anaknya yang baru lahir.
"Presiden Federasi Sepak Bola Portugal dan pelatih tim nasional memahami hal itu, mengingat bahwa tidak mungkin mencapai tujuan untuk memenangkan Piala Konfederasi, kami harus melepaskan pemain tersebut sehingga dia dapat bertemua dengan anak-anaknya," demikian pernyataan federasi sepakbola Portugal, Kamis (29/6) waktu setempat.
Federasi tersebut juga memuji Ronaldo, yang telah menginformasikannya tentang kelahiran anaknya sebelum turnamen dan tetap mewakili tim nasional di turnamen tersebut. Setelah Portugal kalah dari Chile, Ronaldo menulis di halaman Facebooknya bahwa dia sangat bahagia akhirnya bisa bersama anaknya yang baru lahir untuk pertama kalinya.
Media Portugal telah melaporkan bahwa putra kembar Ronaldo itu lahir dari ibu pengganti. Ronaldo juga ayah dari seorang anak laki-laki bernama Cristiano Ronaldo Jr, yang lahir pada tahun 2010. Dia belum mengungkapkan identitas ibu dari anak kembar itu.ben/Rtr/S-2
Redaktur: Sriyono
Penulis: Benny Mudesta Putra
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 2 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 3 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 4 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu
Berita Terkini
- Jepang dan AS Salahkan Korea Utara atas Pencurian Kripto Senilai $300 Juta
- BMKG: Hari Ini Hujan akan Mengguyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia
- Polisi Masih Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus dan Truk di Tol Pandaan-Malang
- Bus Rombongan Siswa SMP IT Berencana ke Kampung Inggris Sebelum Terjadi Kecelakaan di Tol Pandaan
- CIMB Niaga Berdayakan UMKM di Indonesia Timur