Film Nyala, Berkisah tentang Atlit Lari Penyandang Disablitas yang Dilecehkan dan Melawan Diluncurkan
Acara pelucuran film Nyala di Kulon Progo.
Direktur SAPDA Nurul Saadah Andriani menyampaikan perempuan penyandang disabilitas memiliki risiko lebih tinggi menghadapi pelanggaran hak atas otoritas tubuh dan seksualitas.
"Mereka rentan menjadi penyintas kekerasan seksual; kehamilan yang tidak direncanakan; pemaksaan perkawinan dan pemakaian kontrasepsi; hingga menghadapi resiko kesehatan serius seperti penyakit menular seksual," katanya.
Selain itu, Nurul juga menegaskan kerentanan tersebut juga tak hanya berasal dari keluarga terdekat, tetapi juga dari lingkungan luar.
"Misalnya adanya stigma yang memandang mereka sebagai individu yang aseksual, atau bahkan hiperseksual; sebagai calon pasangan atau orang tua yang tidak layak karena tidak mampu bereproduksi. Perempuan penyandang disabilitas juga menjadi kelompok yang relatif banyak tak tersentuh oleh kebijakan, layanan, media informasi seputar kesehatan seksual dan reproduksi," tambahnya.
"Mereka seringkali mengalami persoalan traumatis dan mendapatkan dampak yang sangat berarti terhadap kehidupan, penghidupan serta masa depannya. Terutama apabila kekerasan /pelecehan tersebut dilakukan oleh orang terdekat atau mempunyai relasi kuasa atas ekonomi atau sumberdaya yang lain," lanjut Nurul.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya