Filipina Serukan Urgensi Negosiasi Kode Etik LTS
Presiden Filipina, Ferdinand marcos Jr
VIENTIANE - Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, pada pertemuan puncak regional Asean pada akhir pekan lalu mendesak para pemimpin Asia tenggara dan Tiongkok untuk segera mempercepat negosiasi mengenai tata perilaku Laut Tiongkok Selatan, sembari menuduh Beijing melakukan pelecehan dan intimidasi.
Berbicara di Laos kepada para pemimpin Asean dan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, Presiden Marcos Jr mengatakan kemajuan substantif diperlukan dan semua pihak harus sungguh-sungguh terbuka untuk mengelola perbedaan secara serius dan mengurangi ketegangan.
Tiongkok dan Filipina telah berselisih pendapat mengenai serangkaian konfrontasi di dekat wilayah sengketa di LTS dengan Manila menuduh Penjaga Pantai Tiongkok melakukan agresi, sementara Beijing geram atas apa yang disebutnya sebagai provokasi berulang dan serangan teritorial.
Perselisihan tersebut sangat sengit dan telah meningkatkan kekhawatiran regional tentang eskalasi yang pada akhirnya dapat melibatkan Amerika Serikat (AS), yang memiliki perjanjian pertahanan tahun 1951 yang mengikatnya untuk membela Filipina jika diserang.
"Harus ada urgensi yang lebih besar dalam laju negosiasi kode etik Asean-Tiongkok. Sangat disayangkan bahwa situasi keseluruhan di LTS tetap tegang dan tidak berubah padahal negara kami terus menjadi sasaran pelecehan dan intimidasi," kata Presiden Marcos Jr.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya