Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa LTS I AS dan Jepang Ungkap Kekhawatiran atas Insiden Tabrakan Kapal di LTS

Filipina: Penjaga Pantai Tiongkok Hambat Pembangunan Kepercayaan

Foto : AFP/JAM STA ROSA

Manuver Berbahaya l ­Sebuah kapal Penjaga Pantai Tiongkok melintas dekat kapal Filipina, BRP Sindangan, yang sedang menjalankan misi pengiriman pasokan tak jauh dari Second Thomas Shoal di LTS pada awal Maret lalu. Filipina pada Selasa (20/8) menyatakan bahwa Penjaga Pantai Tiongkok tidak membantu upaya membangun kepercayaan di LTS menyusul terjadinya insiden tabrakan antara kapal Tiongkok dan Filipina dekat Sabina Shoal beberapa hari lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Filipina pada Selasa (20/8) mengatakan Penjaga Pantai Tiongkok tidak membantu upaya membangun kepercayaan di Laut Tiongkok Selatan (LTS), setelah menuding mereka menabrak dan merusak kapal-kapal Filipina dalam serangkaian perselisihan terbaru.

"Filipina mendesak Tiongkok untuk menahan diri dari tindakan agresif dan mematuhi hukum internasional," kata Alexander Lopez, juru bicara Dewan Maritim Filipina, sebuah badan antar kementerian yang merumuskan kebijakan mengenai LTS.

Insiden terbaru terjadi di dekat Sabina Shoal, ketika Filipina melakukan misi pengiriman pasokan ke pulau yang didudukinya di gugusan Kepulauan Spratly, yang sebagiannya juga diperebutkan oleh Tiongkok, Vietnam, dan Malaysia.

Atas terjadinya insiden itu, Tiongkok telah menentang pernyataan Manila dan mengatakan Penjaga Pantai Filipina justru telah bertindak dengan cara yang tidak profesional dan berbahaya.

Lopez dalam penjelasannya di istana kepresidenan di Manila mengatakan bahwa dewan tersebut menyatakan keprihatinan serius atas pelecehan dan pelanggaran yang disengaja oleh Tiongkok terhadap kedaulatan dan hak kedaulatan Filipina.

Tindakan Tiongkok ini mendapat kecaman dari sekutu perjanjian Filipina yaitu Amerika Serikat (AS), yang menggambarkan tindakan tersebut sebagai berbahaya dan sembrono, sementara Jepang melalui kedutaan besarnya di Manila juga menyatakan keprihatinan serius sambil mengulangi seruannya untuk penyelesaian perselisihan secara damai.

Tiongkok mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh LTS dan telah mengerahkan armada kapal penjaga pantai untuk melindungi wilayah yang dianggapnya sebagai wilayahnya, ratusan kilometer dari daratan utama. Sedangkan pengadilan arbitrase internasional mengatakan klaim Beijing tidak memiliki dasar hukum internasional.

Seruan Beijing

Terkait tabrakan kapal di dekat Sabina Shoal dan reaksi AS atas insiden itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning, kembali meminta agar AS tidak ikut campur.

"AS harus berhenti memicu konfrontasi di LTS dan berhenti mengganggu stabilitas kawasan serta meningkatkan ketegangan di kawasan perairan tersebut, apalagi AS bukan pihak terkait dalam masalah LTS dan tidak dalam posisi untuk ikut campur dalam masalah maritim antara Tiongkok dan Filipina," kata Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa (20/8).

"Apa yang dilakukan Tiongkok adalah menanggapi aktivitas pelanggaran Filipina. Kami mengambil tindakan tersebut untuk mempertahankan kedaulatan teritorial dan hak serta kepentingan maritim kami. Tindakan tersebut adil, sah dan dibenarkan," imbuh dia seraya menegaskan bahwa AS tidak boleh menggunakan Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina untuk membenarkan pelanggaran kedaulatan, hak dan kepentingan Tiongkok di LTS.

Atas kejadian tabrakan kapal tersebut, Kementerian Luar Negeri AS melalui pernyataan Wakil juru bicara Vedant Patel mengatakan AS mendukung sekutunya Filipina dan mengutuk tindakan berbahaya oleh Tiongkok terhadap operasi maritim Filipina di LTS.

Patel mengatakan tabrakan tersebut adalah contoh terbaru dari Tiongkok yang menggunakan tindakan berbahaya dan meningkatkan eskalasi untuk menegakkan klaim maritim LTS yang ekspansif dan melanggar hukum.

Sebelumnya juru bicara Penjaga Pantai Filipina, Jay Tarriela, mengatakan tindakan kapal Penjaga Pantai Tiongkok di dekat Sabina Shoal telah mengakibatkan tabrakan yang menyebabkan kerusakan di dua kapal Penjaga Pantai Filipina.

Tarriela menyebut kapal BRP Enggano mengalami lubang 1,1 meter di sisi kanannya setelah manuver oleh kapal Penjaga Pantai Tiongkok pada dini hari sekitar 43 kilometer tenggara Sabina Shoal. Sedangkan kapal Penjaga Pantai Filipina lainnya, BRP Bagacay, ditabrak dua kali di kedua sisi oleh kapal Penjaga Pantai Tiongkok tak lama kemudian di sekitar 39 kilometer barat laut Sabina Shoal dan mengalami kerusakan struktural kecil.

Atas terjadinya insiden tabrakan itu, awak kapal Filipina dilaporkan tidak terluka dan tetap melanjutkan misi pengiriman pasokan ke pulau-pulau yang dijaga Filipina di gugusan Kepulauan Spratly. ST/Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top