Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa Maritim

Filipina Bertekad Lanjutkan Misi Pengiriman Pasokan ke LTS

Foto : AFP/JAM STA ROSA

Juru bicara Penjaga Pantai Filipina, Komodor Jay Tarriela

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Penjaga Pantai Filipina pada Sabtu (11/11) mengatakan bahwa mereka akan terus mempertahankan misi pengiriman pasokan regulernya kepada pasukan yang ditempatkan di pulau karang yang disengketakan di Laut Tiongkok Selatan (LTS) meskipun mereka memperkirakan lebih banyak kapal Tiongkok akan dikirim ke wilayah tersebut untuk mencegat misi ini.

Filipina secara teratur mengirimkan pasokan ke segelintir tentara yang tinggal di kapal perang tua yang sengaja kandas di Second Thomas Shoal pada tahun 1999 untuk menegaskan klaim kedaulatan Manila atas dangkalan tersebut.

Tiongkok mengklaim hampir seluruh LTS, termasuk Second Thomas Shoal, dan telah mengerahkan ratusan kapal untuk berpatroli di sana.

"Kami masih akan melaksanakan misi berbahaya ini meskipun jumlah kapal kami terbatas dan meskipun jumlah kapal Tiongkok yang akan dikerahkan semakin meningkat," kata juru bicara Penjaga Pantai Filipina, Komodor Jay Tarriela, pada sebuah konferensi pers.

"Kami harus memastikan pasokan masih bisa sampai ke pasukan kami," imbuh Tarriela, seraya menambahkan bahwa penjaga pantai Tiongkok kini telah mengerahkan kapal-kapal kecil untuk mencoba mengakali pasukan Filipina.

Pernyataan Tarriela itu diungkapkan sehari setelah Filipina mengecam Penjaga Pantai Tiongkok atas tindakan pemaksaan dan manuver berbahaya, termasuk menggunakan meriam air terhadap salah satu kapal mereka dalam upaya mengganggu misi pengiriman pasokan.

Kedubes Tiongkok di Manila pada Sabtu mengatakan bahwa penjaga pantainya mengambil tindakan penegakan hukum yang diperlukan karena kapal-kapal Filipina tersebut melanggar kedaulatan Beijing.

Desakan AS

Sementara itu Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada Sabtu mengatakan bahwa pihaknya mendukung Filipina, yang telah menandatangani perjanjian pertahanan.

"Kami mendesak Tiongkok untuk menghormati kebebasan bernavigasi laut lepas yang dijamin bagi semua negara berdasarkan hukum internasional," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seraya menegaskan kembali komitmennya terhadap perjanjian pertahanan tersebut.

Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, saat ini terus mengupayakan hubungan yang lebih hangat dengan AS, hal ini kontras dengan kebijakan yang diambil pendahulunya yang pro-Tiongkok. Rtr/ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top