Festival Rawa Belong Dibubarkan
"Kalau "dilepas" sepenuhnya kepada panitia/ masyarakat, sulit sekali pengawasan/pengendaliannya. Tidak bisa hanya sekedar mengetahui/kasih izin. Inisiatif warga seharusnya difasilitasi dan diarahkan, kalau perlu malah diajari dan didorong oleh Pemprov DKI Jakarta," ungkapnya.
Dari laporan yang diterimanya, setiap peserta bazar harus membayar satu juta rupiah untuk menempati lapak tenda yang disiapkan. Namun, dia tidak mengetahui bagaimana nasib pada pedagang di tenda yang telah dibongkar itu.
Seni Beladiri
Pengurus Kreasi Silat, Seni dan Budaya (KSSB), Mulyadi, memberikan surat pernyataan klarifikasi acara festival itu. Sebagai salah satu pengisi acara Festival Rawa Belong, pria yang akrab disapa Yadikoi ini telah menyebarkan berita terkait pembubaran festival oleh salah satu anggota DPRD DKI dari fraksi Hanura. Namun, dia segera mengklarifikasi berita itu dalam surat bermaterai.
"Setelah saya menulis tersebut, selanjutnya saya menelusuri dan saya temukan kekeliruan. Kejadian tersebut didasari pengaduan /aspirasi masyarakat yang tinggal di Jalan.H Sulaiman Rawa Belong tempat lokasi acara Gebyar Budaya Betawi Rawa Belong kepada wakil rakyat Wahyu Dewanto (Anggota DPRD DKI)," ungkapnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : M Husen Hamidy
Komentar
()Muat lainnya