Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Festival Lampion Tradisi dari 2000 Tahun yang Lalu

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kisah lain yang digunakan untuk menjelaskan asal-usul Festival Lampion berkaitan dengan Kaisar Giok. Diduga, burung bangau kesayangannya dibunuh oleh beberapa penduduk desa sehingga dia memutuskan untuk membalas dendam dengan membakar desa mereka pada tanggal 15 bulan pertama bulan lunar.

Ketika putrinya mendengar tentang rencana ayahnya, dia merasa kasihan pada penduduk desa yang malang dan memperingatkan mereka tentang apa yang akan terjadi. Untuk menyelamatkan diri, penduduk desa memutuskan untuk mengelabui Kaisar Giok dengan mengira desa mereka sudah terbakar.

Cara yang dilakukan untuk mengelabui Kaisar Giok adalah dengan menggantung lampion merah, menyalakan petasan, dan menyalakan api di seluruh desa. Rencana mereka berhasil. Kaisar tertipu dan desa diselamatkan. Setelah itu, warga terus menyalakan petasan dan menggantung lampion merah setiap tahun untuk memperingati peristiwa tersebut.

Apa pun asal-usulnya, Festival Lampion segera berkembang menjadi hari raya populer di Tiongkok. Berkat pengaruh budaya Tionghoa di negara-negara Asia lainnya, tidak butuh waktu lama festival tersebut menyebar ke negara tetangga, seperti Korea dan Jepang.

Festival Lampion telah dirayakan dengan berbagai tingkat kemegahan dan keadaan selama bertahun-tahun. Pada Dinasti Tang (618-907 M), perayaan Festival Lampion berlangsung selama tiga hari. Mereka diperpanjang menjadi lima hari selama Dinasti Song (960-1279 M). Pada Dinasti Ming (1368-1644 M), perayaan berlangsung sangat lama, bahkan ada yang berlangsung selama 10 hari penuh.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top